Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sasar Wisatawan Jerman, Indonesia Ikut Boot Düsseldorf 2016

Kompas.com - 26/01/2016, 15:39 WIB
DÜSSELDORF, KOMPAS.com - Indonesia berpartisipasi dalam pameran ternama bagi pasar bahari Jerman Boot Düsseldorf, yang berlangsung sejak 23 Januari hingga 31 Januari 2016.

Keikutsertaan Indonesia dalam pameran ini, strategis untuk pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2016 sebesar 12 juta wisman.

“Kementerian Pariwisata memiliki rencana besar untuk industri pariwisata tanah air," ungkap Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Afrika Kementerian Pariwisata, Nia Niscaya.

“Dengan berbagai penghargaan internasional yang diterima Indonesia di awal tahun 2016 ini, baik dari UNWTO maupun dari ASEANTA, kami percaya diri dapat menarik lebih banyak wisatawan mancanegara dan meningkatkan perolehan devisa lebih dari 12,7 miliar dollar AS untuk negara. Kami juga menargetkan untuk peningkatan jumlah kunjungan turis mancanegara 20 juta di akhir tahun 2019,” lanjut Nia.

Pada dua hari pertama pameran sudah menarik 80.120 pengunjung yang memenuhi 17 ruang pameran. Pameran yang bertema “Experience 360º Water Sports” menghadirkan yacht mewah dan kapal motor serta kesempatan untuk mencoba diving, kitesurfing, wake-and skimboarding, berlayar, memancing, dan berkano.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Turis kapal pesiar MS Rotterdam berbincang-bincang dengan penduduk di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Kamis (19/2/2015).
Brand Wonderful Indonesia pada pameran mampu mengenalkan Indonesia lebih jauh dengan kekayaan alam nusantara, seni dan kerajinan unik, musik, bermacam jenis kuliner nusantara, destinasi wisata dan yang terpenting ialah keramahtamahan masyarakat dari beraneka ragam suku di setiap destinasi pariwisata.

Kementerian Pariwisata mengantisipasi lonjakan pertumbuhan wisatawan yang mengunjungi Indonesia dari angka 9,4 juta kunjungan di 2014 menjadi 20 juta kunjungan di tahun 2019.

Untuk mencapai jumlah kunjungan wisman dua kali lipat, pemerintah Indonesia  telah membebaskan visa kunjungan bagi warga negara dari 90 negara termasuk Jerman.

Pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Presiden No. 105 tahun 2015 untuk menyokong wisata maritim. Aturan ini memberikan kemudahan bagi yachter memasuki wilayah Indonesia (Clearance Approval for Indonesian Territory - CAIT).

Diprediksi kunjungan yacht ke Indonesia akan mencapai angka 5.000 yacht di 2019 dan berkontribusi terhadap pendapatan sebesar 500 juta dollar AS.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Kawasan Nongsa Point Marina and Resort di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (22/5/2015).
Pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 121 tahun 2015 tentang pemberian kemudahan bagi wisatawan dengan menggunakan kapal pesiar (cruise) berbendera asing.

Dengan peraturan ini, 'asas cabotage' untuk cruise asing dicabut sehingga kapal asing bisa mengangkut dan menurunkan penumpang di lima pelabuhan di Indonesia yaitu Pelabuhan Belawan – Medan (Sumatera Utara), Pelabuhan Tanjung Priok – Jakarta, Pelabuhan Tanjung Perak – Surabaya (Jawa Timur), Pelabuhan Benoa – Bali, dan pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.

Dengan aturan tersebut, pemerintah memperkirakan jumlah kunjungan cruise asing ke Indonesia dapat meningkat menjadi 1.000 kunjungan tahun 2019 dan menambah pemasukan negara sebesar 300 juta dollar AS.

Posisi Indonesia di dunia pariwisata internasional kini lebih signifikan. Bulan Mei 2015, World Economic Forum (WEF) mengumumkan Indeks Daya Saing Pariwisata Indonesia berhasil naik ke peringkat 50 dari 141 negara setelah menempati peringkat 70 di tahun 2013.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan mancanegara di obyek wisata Pura Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Bali, Jumat (26/6/2015).
Di akhir tahun 2015, Pulau Bali dianugerahi penghargaan sebagai tujuan wisata terbaik dunia tahun 2015 untuk kawasan Asia  oleh majalah Travel+Leisure dan dikukuhkan menjadi ‘hall of fame’ karena telah ada di daftar selama 10 tahun berturut-turut.

Kemudian Raja Ampat di Papua Barat dan Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur berada di peringkat dua teratas dari daftar Destinasi Snorkeling Terbaik Dunia versi CNN.

Pada tanggal 21 Januari 2016, Banyuwangi berhasil meraih predikat Juara Dunia dalam kategori "The Winner of Re-Inventing Government in Tourism" di ajang United Nations World Tourism Organization (UNWTO) Awards for Excellence and Innovation in Tourism ke-12 di Madrid, Spanyol.

Selain Banyuwangi, dua wakil Indonesia menjadi juara dua di dua kategori lain yaitu Garuda Indonesia untuk kategori "Innovation in Enterprises" dengan program "Bali Beach Clean Up", dan Yayasan Karang Lestari melalui program "Coral Reef Reborn" dalam kategori "Innovation in Non-Governmental Organizations".

KOMPAS/IRENE SARWINDANINGRUM Tiga anak muda dari Banyuwangi Ethno Carnival, yaitu Olivia Gunawan (17), Ni Luh Ratih Widanti (18), dan Moh Budi Sugiarto (21), dalam pameran bursa pariwisata Fitur di Madrid, Spanyol, yang berlangsung 20-24 Januari 2016 terus memukau pengunjung dan media-media dari sejumlah negara asing.
Sehari kemudian (22 Januari 2016), tiga wakil Indonesia meraih juara di ASEAN Travel Awards di Manila. Ketiga pemenang adalah Agung Parameswara, dengan karya fotografi berjudul "Morning In Bromo, Indonesia" di kategori Best ASEAN Tourism Photo, Saung Angklung Udjo untuk kategori Best ASEAN Cultural Preservation Effort, dan Garuda Indonesia untuk kategori Best ASEAN Travel Article, dengan tema "The Perfect Wave" di Colour Magazine.

Berkaitan dengan wisatawan dari Jerman dari tahun ke tahun terjadi peningkatan. Data jumlah kunjungan wisman Jerman ke Indonesia yaitu 2010 sebanyak 138.707, 2011 sebanyak 141.883, 2012 sebanyak 152.401, 2013 sebanyak 167.340, 2014 sebanyak 180.344, 2015 sebanyak 197.307, dan pada tahun 2016 ditargetkan sebanyak 225.000 wisatawan. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com