Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Imlek, Hotel di Pontianak dan Singkawang Banjir Pesanan

Kompas.com - 03/02/2016, 09:15 WIB
Emanuel Edi Saputra

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com – Jelang perayaan Imlek 2567 dan Cap Go Meh, kamar sejumlah hotel di Pontianak dan Singkawang, Kalimantan Barat, sudah banjir pesanan. Di Pontianak rata-rata 70 persen kamar hotel sudah dipesan.

Di Singkawang, pemesanan kamar hotel bahkan sudah mencapai 100 persen. Pemesanan kamar sudah sejak setahun lalu.

Salah satu hotel yang sudah banjir pesanan adalah Hotel Santika Pontianak. Felez Rivianto, General Manager Hotel Santika Pontianak, Selasa (2/2/2016), menuturkan, pemesanan kamar di Hotel Santika sudah mencapai 70 persen.

Jumlah itu biasanya terus bertambah hingga 100 persen beberapa hari menjelang Imlek dan Cap Go Meh. “Jumlah hunian pada perayaan Imlek dan Cap Go Meh meningkat sekitar 50 persen dari hari-hari biasanya,” papar Felez.

Wisatawan yang memesan kamar tersebut dari dalam negeri maupun mancanegara. Wisatawan dalam negeri yang memasan kamar sebagian besar dari Jakarta, Bandung, dan Surabaya, Jawa Timur. Sementara wisatawan mancanegara yang mendominasi setiap tahun termasuk tahun ini, antara lain dari China, Australia, dan Jepang.

Edi Qamal, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalimantan Barat, menuturkan, acara Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang dan Pontianak memang mengundang daya tarik wisatawan setiap tahun.

KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA Panitia Imlek dan Cap Go Meh Kota Singkawang, Kalimantan Barat, menggelar pawai lampion pada Selasa (3/3/2015) malam. Sejumlah lampion dipasang pada mobil hias dan kendaraan yang dibentuk seperti kereta kencana.
Daerah yang menjadi sasaran utama wisatawan setiap tahun adalah di Singkawang. Pontianak menjadi penginapan sementara sebelum ke Singkawang. Sebab, acara puncaknya di Singkawang.

“Oleh sebab itulah, pemesanan kamar di Singkawang sudah 100 persen. Wisatawan banyak mengincar acara di sana,” papar Edi.

Bahkan, Pemerintah Kota Singkawang meminta warganya menyiapkan rumah tinggal atau homestay untuk disewakan kepada wisatawan. Sebab, hotel-hotel di Singkawang tidak bisa menampung seluruh wisatawan yang datang.

Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang setidaknya mampu menarik pengunjung 8.000 orang setiap tahunnya.

Berkesinambungan Edi menuturkan lebih lanjut, pemerintah hendaknya bisa membuat agenda pariwisata secara berkesinambungan. Edi berharap pemerintah membuat acara wisata setiap bulan, tidak hanya saat Imlek dan Cap Go Meh.

ARSIP KEMENPAREKRAF Pembukaan Festival Cap Go Meh 2014 di Singkawang, Kalimantan Barat, Jumat (14/2/2014).
Banyak potensi yang bisa diolah menjadi acara wisata. Kalau hanya berharap dari Imlek dan Cap Go Meh hanya beberapa hari saja, sehingga dampak ke perekonomian hanya sebentar.

Malaysia saja, lanjut Edi, setiap bulan selalu ada acara wisata. Saat agenda wisata yang satu selesai, muncul lagi acara lainnya di bulan berikutnya. Jika demikian, dunia usaha mulai dari sektor kecil dan menengah hingga yang besar bisa menikmati manfaat ekonomi yang berkesinambungan.

“Di sektor perhotelan saja, keuntungan saat perayaan Imlek dan Cap Go Meh naik sekitar 75 persen dari hari biasanya. Bayangkan kalau ada banyak acara, manfaatnya bisa lebih besar. Apalagi, total kamar yang dimiliki hotel di Kalbar sudah mencapai 4.000 kamar. Efek pengganda ke sektor lain pun akan besar,” paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com