Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Sumbangkan Mantan Saya"

Kompas.com - 15/02/2016, 09:06 WIB
Kontributor Travel, Adhika Pertiwi

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Barang-barang mantan memenuhi salah satu area acara unik ini. Pengunjung sibuk menaruh barang-barang dari mantannya. Sementara panitia berpesan "Saya Sumbangkan Mantan Saya, NB: Harap Dirawat".

Masih dalam suasana perayaan malam Valentine, beberapa penggiat muda di Yogyakarta justru menggelar acara yang bertajuk "Festival Melupakan Mantan 2016". Acara unik ini digelar Sabtu (13/02/2016) malam lalu ini menarik banyak pengunjung yang didominasi oleh generasi muda.

Kegiatan yang berlokasi di Pendopo Taman Siswa, Yogyakarta, tersebut diprakarsai oleh kelompok yang menamakan dirinya Manggala Karya Ambuka Jagad.

Koordinator acara FMM, Setoprayogi, mengemukakan bahwa pengunjung yang hadir di acara ini tidak dipungut biaya tiket masuk.

“Kami hanya berharap pengunjung dapat mendonasikan barang milik mantan ketika datang ke acara ini. Kemudian mereka juga bisa menuliskan uneg-uneg tentang masa lalu mereka maupun doa atau harapan untuk kemudian dikumpulkan dalam sebuah kendi,” ujar Seto saat diwawancarai Sabtu (13/03/2016).

Pengunjung yang masuk bisa menaruh barang milik mantan yang ingin didonasikan, misalnya boneka, baju, pigura berisi foto berdua, tas, hingga helm yang penuh kenangan dengan mantan. Nantinya panitia akan memilih barang mana yang bisa disumbangkan untuk kegiatan sosial.

Kompas.com/Adhika Pertiwi Pengunjung Festival Melupakan Mantan 2016 mendonasikan beberapa barang milik mantan sebagai pengganti tiket masuk.
“Saya ingat tahun lalu ada yang mendonasikan buku harian yang penuh dengan tulisan tentang mantan dari pengunjung tersebut. Bahkan ada yang berbagi cerita bahwa dia menyumbangkan skripsi yang dikerjakan bersama mantan pacarnya. Unik lah kegiatan mendonasikan barang ini,” ujar Seto.

Pengunjung kemudian diberikan secari kertas kosong sebagai media untuk menulis uneg-uneg di masa lalu, maupun doa dan harapan untuk masa depan. Usai menulis, pengunjung akan menaruh kertas tersebut dalam sebuah tembikar.

“Nantinya kertas tersebut akan dibakar sebagai simbolisasi melupakan masa lalu untuk menyambut masa depan dengan positif. Abu dari sisa pembakaran akan dibuang ke Pantai Parangkusumo sebagai bentuk ‘larung’ seperti tradisi Jawa,” kata lelaki asal Kulon Progo ini.

Acara yang dimulai sejak pukul 7 malam ini juga dimeriahkan dengan penampilan home band dari seniman Yogyakarta. Di sela-sela penampilan musik, beberapa pengunjung secara sukarela berbagi kisah tentang mantan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com