Semua penumpang dari dan ke India, transit di Singapura dan Kuala Lumpur.
"Ini yang ajaib. Karena jumlah wisman asal India yang masuk ke Bali, Jakarta, dan Medan, itu sudah di atas 250 ribu di 2015. Rata-rata per hari sudah dua flight. Kami sudah meminta Garuda Indonesia untuk terbang New Delhi-Jakarta, Chennai-Medan, dan Mumbai-Denpasar sejak 2015 lalu, semoga direalisasi di tahun ini," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam siaran pers, Minggu (20/2/2016), begitu mendengar Wonderful Indonesia menyabet penghargaan pada Outbond Travel Mart di Mumbai, India.
Wonderful Indonesia meraih award bergengsi dengan tittle: "The Winner of The Comprehensive Integrated Participation".
Bursa OTM ini adalah travel market terbesar di India, diikuti oleh banyak negara yang mengincar pasar India. Jumlah orang kaya India yang berpotensi outbond lebih dari 350 juta orang. Lebih besar dari penduduk Indonesia yang di kisaran 250 juta jiwa.
"Critical success factor menggaet pasar turis India adalah direct flight. Itu saja dulu, concern yang harus dikebut," kata Arief.
Dalam acara yang digelar di Bombay Exhibition Center itu, paviliun Wonderful Indonesia tampak mencolok. Kemenpar memang memainkan convergency media, untuk mendapatkan impact yang optimal.
Dari media cetak, media luar ruang, media online, media TV, venue pameran, dari tempat registrasi, baik untuk media, buyers, visitors, semua dibungkus dengan logo yang mirip garuda berwarna-warni itu.
"Karena itu masuk akal, Kemenpar raih award the winner of The Comprehensive Integrated Participation dari Outbound Travel Mart 2016-Mumbai," ujar Arief Yahya.
Hanya Indonesia dan Filipina yang mendapatkan piala dan piagam penghargaan itu. Selain itu ada Jepang, Rusia dan UEA yang juga membawa pulang award dari India.
Sementara Malaysia dengan Truly Asia tidak berpartisipasi di Mumbai. "Malaysia tidak partisipasi di OTM Mumbai karena turis dari India yang ke Malaysia drop alias terjun bebas tahun 2015. Mereka menyebut hal itu karena tragedi di Ukraina yang membuat orang takut naik MAS dan ke Malaysia," jelas Vinsensius Jemadu, Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.