Penambahan akan dilakukan seiring makin meningkatnya wisatawan mancanegara (wisman) yang singgah di dataran tinggi di Pulau Jawa tersebut.
“Sementara ini guide yang telah tersertifikasi baru 60 orang. Jumlah tersebut masih kurang, jadi, akan berupaya ditambah lagi,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara, Dwi Suryanto, kepada KompasTravel, Sabtu (27/2/2016).
Menurut Dwi, para pemandu wisata yang telah disertifikasi mempunyai keahlian empat bahasa. Namun demikian, melihat perkembangan wisata di Dieng, pihaknya berencana menambah lagi guide untuk kepentingan yang lebih besar.
“Saat ini baru beberapa bahasa yang sudah siap, yaitu Inggris, Perancis, Belanda,” kata Dwi.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Wisata Dieng Pandawa Alif Fauzi mengatakan, berbagai inovasi wisata di Kawasan Dieng terus dimunculkan. Beberapa obyek wisata baru yang potensial terus dikaji, hingga dilakukan pembukaan.
Setidaknya, ada beberapa obyek wisata baru yang dihadirkan seperti Gunung Pangonan, Bukit Skoter yang dulunya bekas tempat menara seluler, hingga penemuan candi baru.
“Gunung Pangonan yang di atasnya ada padang savana juga dibuka. Kemudian ada Skoter yang bisa melihat Dieng dari atas, seperti Bukit Sikunir,” ujar Alif.
Kawasan Wisata Dieng sendiri merupakan satu dari empat paket wisata yang coba dipromosikan di tingkat internasional, selain Karimunjawa, Candi Borobudur, dan Museum Purbakala Sangiran.
Pemerintah saat ini tengah mengkaji ulang seluruh potensi yang ada, hingga pada tahun 2017 mendatang dilakukan penataan secara besar-besaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.