Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DIY Optimistis Gerhana Matahari Menambah Lama Tinggal Wisatawan

Kompas.com - 02/03/2016, 21:14 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta optimistis momentum gerhana matahari yang akan disambut dengan berbagai gelaran nonton bareng mampu menambah lama tinggal wisatawan di Yogyakarta.

"Kami meyakini berkat inisiatif para pelaku pariwisata serta pihak lainnya, tontonan gerhana matahari itu bisa membuat wisatawan lebih lama lagi tinggal di Yogyakarta," kata Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Aris Riyanta di Yogyakarta, Selasa (1/3/2016).

Menurut Aris, selama 2015 lama tinggal wisatawan nusantara memang masih rendah dengan rata-rata 1,85 hari dan wisatawan mancanegara 2,07 hari. Realisasi lama tinggal wisatawan itu seluruhnya dibawah target yang telah ditentukan sebelumnya.

(BACA: Wapres Optimistis GMT Tingkatkan Kunjungan Wisatawan)

"Sehingga dengan momentum gerhana matahari pada 9 Maret nanti, lama tinggal wisatawan mancanegara maupun nusantara minimal masing-masing bisa bertambah satu hari," katanya.

Meski potensial menambah lama tinggal wisatawan, lanjut Aris, Dispar DIY tidak merencanakan acara khusus untuk memanfaatkan momentum gerhana matahari tersebut.

KOMPAS/HARIS FIRDAUS Sejumlah wisatawan mancanegara memotret seorang abdi dalem di Keraton Yogyakarta, Kamis (17/9/2015). Selama bulan September, kunjungan wisatawan mancanegara ke Keraton Yogyakarta relatif stabil, yakni sekitar 400 orang per hari.
Dispar DIY justru lebih fokus untuk mempersiapkan Festival Ogoh-ogoh yang kebetulan terjadwal pada 8 Maret atau sehari sebelum momentum gerhana matahari untuk menyambut Hari Raya Nyepi.

"Memang tidak membuat acara khusus tapi kami memberikan dukungan penuh dan apresiasi terhadap inisiatif para pegiat pariwisata di DIY untuk menyelenggarakan acara itu," kata Aris.

(BACA: Nyepi, Bali Tak Agendakan Wisata Gerhana)

Festival Ogoh-ogoh yang akan digelar di sepanjang Jalan Malioboro itu, sambung Aris, justru saling melengkapi dengan gelaran nonton bareng gerhana matahari sehingga mendukung lama tinggal wisatawan di Yogyakarta.

"Justru bisa saling melengkapi karena wisatawan bisa menginap sehari sebelumnya untuk menonton Festival Ogoh-ogoh dulu. Sehingga spending (pengeluaran) para wisatawan di Yogyakarta juga bisa lebih besar," kata dia.

Sebelumnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta telah menargetkan peningkatan okupansi atau tingkat hunian kamar hotel mencapai 90 persen saat momentum gerhana matahari.

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Pemilik delman menawarkan jasa kepada pengunjung yang datang ke Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, Kamis (25/8/2011).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta serta Jogja Astronomy Club (JAC) dengan menggandeng para pegiat pariwisata di Yogyakarta akan menggelar nonton bareng (nobar) gerhana matahari di Tugu Yogyakarta, Pantai Parangtritis, halaman Masjid Gedhe Kauman, serta beberapa titik lainnya di Yogyakarta.

"PHRI bersama mitra bisnis pariwisata lainnya tentu akan membantu mempromosikan dan menginfokan kepada para tamu," kata Sekretaris PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com