Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fauzi Bowo: Pariwisata Tanggung Jawab Bersama

Kompas.com - 11/03/2016, 15:43 WIB
BERLIN, KOMPAS.com - Duta Besar RI di Jerman Fauzi Bowo mengakui bahwa mempromosikan pariwisata Indonesia bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan seluruh masyarakat Indonesia yang ada di luar negeri.

"Promosi tidak saja dilakukan pemerintah dan industri pariwisata tetapi bisa juga dilakukan berbagai kalangan termasuk masyarakat dan mahasiswa yang ada di luar negeri," ujarnya kepada wartawan dalam acara pertemuan bisnis yang diadakan Paviliun Indonesia di Internationale Tourismus Borse (ITB) Berlin, Kamis (10/3/2016) sore.

Paviliun Indonesia menggelar pertemuan yang dihadiri Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Kemenpar Nia Niscaya, perwakilan dari kantor Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Perancis Eka Moncarre, Country Manager VITO Singapura, Sulaiman Shehdek dan Dr Werner F Weiglein dari Baliem Valley pemilik Museum Papua di Frankfurt.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku sangat menaruh perhatian soal promosi pariwisata yang tengah dilakukan Indonesia dengan ikut dalam ITB Berlin, bursa pameran pariwisata terbesar di dunia yang berlangsung di gedung Messe Berlin, 9-13 Maret 2016.

KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA Tarian mengantar padi hasil panen ke lumbung penyimpanan padi dalam upacara 'Naik Dango' di Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, beberapa waktu lalu. Upacara 'Naik Dango' merupakan tradisi yang digelar masyarakat Dayak Kanayatn sebagai ungkapan syukur kepada 'Jubata' (Tuhan) karena telah memberi panen melimpah.
Dalam penyelenggaraan ITB Berlin yang digelar untuk ke-50 kalinya Paviliun Indonesia mengusung "Wonderful Indonesia" dengan paviliun yang berbentuk kapal Pinisi digarap PCO Karma Event Indonesia.

Penampilan Paviliun Indonesia menarik pengunjung pameran ITB Berlin dan juga kalangan industri yang mengakui tampilan Indonesia lebih baik ketimbang tahun sebelumnya.

Hal itu diungkapkan Deputy Director Promosi di Eropa Maria Mayabubun yang mengatakan keikutsertaan Indonesia dalam bursa pameran pariwisata adalah untuk menjaga kesinambungan keberadaan Indonesia di ITB Berlin.

Ungkapan senada juga dikemukakan Tjokorda Gde Putra Sukawati dari Puri Agung Ubud. Dia mengatakan, meskipun Bali sudah dikenal di berbagai negara namun Bali harus tetap melakukan promosi kalau tidak mau ketinggalan dari daerah lain.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan mancanegara menikmati liburan di Banda Neira, Maluku, Selasa (7/4/2015).
"Bahkan bisa tertinggal, kalau tidak mau mempromosikan Bali secara kontinyu karena banyak daerah lain yang melakukan promosi secara besar-besaran," ujar pemilik hotel, resort dan spa di Ubud ini.

Penampilan Paviliun Indonesia dinilai oleh kalangan industri yang terbaik dari sebelumnya itu selain lebih luas dan juga lebih moderen yang menunjukkan citra Indonesia di mata dunia.

"Adventure Indonesia mengikuti promosi di ITB Berlin untuk yang ke delapan kalinya dan tahun ini penampilan Paviliun Indonesia terbaik dari sebelumnya," ujar tour Coordinator Adventure Indonesia, Meldy Vickly Senduk.

Paviliun Indonesia tahun ini didukung 101 industri yang melakukan promosi dan penjualan untuk pasar Eropa serta beberapa pemerintah daerah.

BARRY KUSUMA Tradisi Hombo Batu atau lompat batu di Kepulauan Nias, Sumatera Utara.
Paviliun Indonesia dimeriahkan dengan menampilkan budaya berupa seni tari yang dibawakan penari dari kelompok Djawa Trails, Malang Carnival serta face silhoutte potrait oleh artis Priaji Kusnadi dan dua spa therapis Elianta dan Silvia Oktaviyanti serta penampilan vitual reality.

Coffee corner di Paviliun Indonesia yang menyediakan berbagai jenis kopi Indonesia yang diracik oleh barista Deril Juniar serta mixologist Erwin Perdana Warman dan Khair Zarrah juga memperkenalkan minuman tradisional Indonesia seperti wedang jahe dan kunyit sekawan, roejak mercon serta kopi tahlil yang menarik perhatian pengunjung ITB Berlin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com