Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung "Earth Hour", Pemprov Kalbar Keluarkan Imbauan Matikan Lampu

Kompas.com - 19/03/2016, 16:41 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Untuk yang kelima kalinya, Kota Pontianak akan turut berpartisipasi dalam kampanye global hemat energi, Earth Hour yang akan dilaksanakan pada Sabtu (19/3/2016).

Tahun ini, rangkaian kegiatan akan dipusatkan di halaman Masjid Raya Mujahidin, Pontianak. Sejak diselenggarakan pertama kali di Pontianak pada tahun 2012, Earth Hour Pontianak sudah menggelar beberapa aksi yang dilakukan secara berkelanjutan. Baik itu aksi menjelang, maupun setelah selebrasi dilakukan.

Sejumlah aksi yang dilakukan di antaranya penanaman pohon, restorasi mangrove, bersih sampah, kampanye ke sekolah dan ruang publik, serta kunjungan ke beberapa media (radio dan televisi).

Aksi-aksi kampanye yang dilakukan mengusung isu penghematan energi dan air, daur ulang kertas, hemat kertas, bersepeda, diet plastik (#PlastikTakAsyik), dan #BeliYangBaik.

“Di tahun kelima ini, kami mengangkat tema #IniAksiPontianak. Kami ingin menunjukkan bahwa ini aksi kita dalam upaya menahan laju perubahan iklim, tidak hanya pada saat perayaan Earth Hour saja, tapi setelah dan seterusnya menjadi gaya hidup, sesuai tanda ‘+’ pada logo Earth Hour,” ujar Koordinator Kota Earth Hour Pontianak, Munaweroh, dalam siaran pers, Jumat (18/3/2016).

Pada tahun ini, kata Munaweroh, aksi yang dilakukan pun tak hanya menjelang perayaan saja, tapi dilaksanakan berkelanjutan sepanjang tahun 2015-2016 dan setelah perayaan Earth Hour 2016 pada 19 Maret ini.

"Ini menunjukkan bahwa komitmen dan aksi hemat energi tidak hanya berhenti di 1 jam saja, tapi terus dilakukan dan dijadikan gaya hidup untuk menjaga kelestarian bumi," ungkap gadis yang disapa Muna ini.

Muna menambahkan, berbagai dukungan datang dari berbagai pihak, baik Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Pemerintah Kota Pontianak, korporasi dan puluhan komunitas pendukung seperti OIKOSNOMOS, Klentank Klentunk, HGC, GSK, Forum Anak Kota Pontianak, 1000 Guru Kalbar, serta band-band indie Pontianak yang akan terlibat dalam mensukseskan Earth Hour 2016 di Kota Pontianak.

Dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat ditunjukkan dengan surat imbauan untuk mematikan lampu yang tidak digunakan pada Sabtu, 19 Maret 2016 pukul 20.30-21.30 WIB kepada seluruh masyarakat di Provinsi Kalimantan Barat.

Wali Kota Pontianak juga mengimbau kepada masyarakat untuk turut serta dalam pelaksanaan Earth Hour dengan mematikan lampu yang tidak digunakan melalui Camat dan Lurah yang ada di Kota Pontianak.

“Kami sangat berterima kasih dan menyambut baik atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah provinsi dan kota kepada Earth Hour Pontianak, aksi akbar hemat energi di Pontianak. Surat imbauan dari Gubernur Kalimantan Barat menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Kota Pontianak berkomitmen dalam gerakan ini sebagai upaya bersama untuk menekan laju perubahan iklim,” kata Muna.

Manager Program WWF Indonesia-Kalimantan Barat, Albertus Tjiu mengungkapkan, pelaksanaan Earth Hour di dunia memasuki tahun kesepuluh dengan tema “Shine a Light on Climate Action”.

Tema ini bermaksud mengajak seluruh lapisan masyarakat yang ada di dunia untuk melakukan aksi nyata untuk perubahan iklim melalui perayaan Earth Hour dengan simbolisasi mematikan lampu 1 jam pada pukul 20.30-21.30 waktu setempat.

"Earth Hour yang dilaksanakan pertama kali tahun 2007 di Australia hingga menjadi besar dan luas saat ini, merupakan bentuk dukungan masyarakat dunia untuk melawan perubahan iklim," kata Albertus.

Sejak tahun 2012, di Kota Pontianak sendiri sudah lebih dari 10.000 masyarakat dan lebih dari 60 komunitas yang menunjukkan partisipasi mereka untuk menekan laju perubahan iklim, baik secara langsung maupun tidak langsung.

"Kami berharap, partisipasi akan terus bertambah dari masyarakat Kota Pontianak khususnya, dan Kalimantan Barat pada umumnya, sehingga kita bersama-sama bisa mengubah perubahan iklim untuk kehidupan di bumi yang lebih baik,” tambah Albertus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com