SELAMAT datang di Bali. Lagi-lagi Bali ya. Alasannya, Bali itu menawarkan sejuta keindahan, ya pemandangannya, maupun, tradisi dan adatnya. Nah untuk alasan terakhir itu, Weekend Yuk datang ke Bali.
Mengapa memilih Nyepi? Karena sebelum Bali sunyi senyap selama 24 jam di hari raya, ada dua ritual mendahuluinya yang pelaksanaannya justru sangat meriah.
Meriah karena massif, di seluruh pelosok Bali dan juga atribut-atribut penunjangnya yang menarik perhatian.
Adapun ritual keagamaan yang dilangsungkan secara massal menjelang Nyepi adalah Upacara Melasti.
Karenanya, pada hari Melasti, umat Hindu berbondong-bondong ke danau atau ke laut, sembari membawa beragam perangkat ibadah seperti arca, patung atau pratama dan pralingga.
Perangkat-perangkat tersebut nantinya akan disucikan menggunakan air laut atau danau.
Pada umat Hindu, ritual pembersihan unsur-unsur negatif ialah dengan melakukan ritual Buta Yadnya atau upacara untuk menghalau kehadiran Buta Kala yang merupakan manifestasi unsur-unsur negatif dalam kehidupan manusia.
Arak-arakan ogoh-ogoh adalah salah satu dari ritual Yadnya. Ogoh-ogoh merupakan boneka atau patung beraneka rupa yang menjadi simbolisasi unsur negatif, sifat buruk atau kejahatan yang ada di sekeliling manusia.
Kawasan pesisir Sanur pada Tahun Caka 1938 kali ini menggelar MEL Ogoh-ogoh Festival pada Selasa, 8 Maret 2016. Lokasinya terpusat di dekat Pantai Segara. Seluruh warga tampak memenuhi jalan, bahkan para pemuka adat.
Parade Ogoh-ogoh dibuka dengan gamelan yang dimainkan oleh para remaja Sanur. Setiap banjar memiliki satu Ogoh-ogoh utama yang berukuran raksasa, dan beberapa Ogoh-ogoh ukuran kecil. Untuk menarik perhatian, penampilan Ogoh-ogoh disertai tarian dan fragmentasi.
Parade berlangsung sejak pukul 19.00 Wita hingga 24.00 Wita. Setelah tampil, Ogoh-ogoh dibakar di pinggir pantai sebagai simbol hilangnya keangkaramurkaan di dunia. (KompasTV/Fitri Oktarini)
Ikuti perjalanan Weekend Yuk menjelang perayaan Nyepi Tahun Caka 1938 di KompasTV, Minggu, 3 April 2016 pukul 10.30 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.