Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan Malam di Banyuwangi Mulai Digarap

Kompas.com - 02/04/2016, 17:02 WIB

BANYUWANGI, KOMPAS - Pemerintah mulai menggarap penerbangan malam hari di Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi, Jawa Timur. Penerbangan malam ini menjadi salah satu upaya membuka akses dari berbagai tempat ke Banyuwangi untuk memudahkan turis dan pebisnis masuk ke kabupaten itu.

Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono, saat dihubungi di Jakarta, Jumat (1/4/2016), mengatakan, Bandara Banyuwangi secara teknis sudah bisa didarati pesawat pada malam hari.

Kelengkapan yang dibutuhkan, antara lain non-directional beacon, sudah terpasang. Kini tinggal menanti izin dari Kementerian Perhubungan untuk penerbangan rute malam.

Persiapan penerbangan malam hari telah dilakukan di Kantor Otoritas Bandara Juanda, Sidoarjo, Rabu (30/3/2016).

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Bandara Blimbingsari di Banyuwangi, Jatim.
Selain Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono, hadir pula Direktur Teknik Navigasi Penerbangan AirNav Lukman Laisa, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Udara Yuli Hastono, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, serta jajaran pejabat Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Provinsi Jatim.

Tim kecil yang bertugas menangani hal teknis untuk penerbangan malam hari sudah terbentuk.

Menurut Anas, dengan adanya penerbangan malam, frekuensi penerbangan ke Banyuwangi semakin banyak. Sektor pariwisata dan bisnis pun bisa ikut terdongkrak.

Selama ini pengembangan Bandara Blimbingsari juga didukung dengan pembuatan jalan tembus sepanjang 2,3 kilometer dari Banyuwangi menuju bandara, jalan lingkar untuk memudahkan akses, dan penyiapan sumber daya manusia kebandaraan melalui Politeknik Negeri Banyuwangi.

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO Petambang memikul belerang seberat lebih dari 70 kilogram. Mereka harus menempuh jarak sejauh 3 kilometer dari kawah Gunung Ijen menuju Pos Paltuding di kawasan Ijen, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Masyarakat sekitar Gunung Ijen kini sudah mengantisipasi gejala bencana dari kawah tersebut.
Landasan pesawat di Bandara Blimbingsari juga diperpanjang dari 1.800 meter menjadi 2.250 meter. Ini akan diikuti dengan penguatan landasan agar pesawat jet bisa mendarat di Blimbingsari. Saat ini pesawat yang bisa mendarat hanya jenis ATR dengan kapasitas penumpang 70 orang.

Terminal penumpang dengan kapasitas 300-400 orang pun dibangun. Terminal penumpang yang didesain khusus oleh arsitek Andra Matin itu mengusung konsep ramah lingkungan.

Untuk pengembangan bandara, Anas mengunci lokasi sekitar bandara dengan tata ruang yang khusus agar lanskap sekitar bandara tetap hijau.

”Siapa pun yang mengajukan IMB (izin mendirikan bangunan) di sekitar bandara tidak kami izinkan. Ini agar lokasi sekitar bandara tertata,” katanya.

Pembangunan infrastruktur Banyuwangi dilakukan seiring dengan perkembangan pariwisata di kabupaten itu. Kementerian Pariwisata tahun ini menetapkan Banyuwangi sebagai destinasi wisata Indonesia untuk dunia.

KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Festival Barongan di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (11/10/2015).
Direktur Luar Negeri Kementerian Pariwisata Noviandi Makalam, beberapa waktu lalu, kepada Kompas mengatakan, pemerintah menyediakan anggaran untuk berpromosi di media internasional hingga Rp 10 miliar.

Tahun lalu, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung di Banyuwangi mencapai 40.000 orang, sedangkan wisatawan domestik mencapai 1,7 juta orang.

Tahun ini, wisatawan mancanegara ditarget mencapai 50.000 orang dan wisatawan domestik mencapai 2 juta orang. (NIT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com