Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti NTB, Wisata Halal Akan Dikembangkan di Sumbar

Kompas.com - 03/04/2016, 05:03 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata akan mengembangkan konsep wisata halal di Sumatera Barat seperti di Nusa Tenggara Barat, karena pasarnya cukup potensial.

"Kami melihat Sumbar potensial untuk pengembangan wisata halal karena secara kultur cukup religius," kata Asdep Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata Tazbir di Padang, Sabtu (2/4/2016).

Ia menyampaikan hal itu pada acara asistensi promosi wisata halal yang diikuti pelaku usaha bidang pariwisata dan akademisi.

Tazbir menjelaskan, wisata halal berkaitan dengan konsep universal seperti menyajikan makanan yang sehat, akomodasi yang bersih, dan kebaikan untuk manusia sehingga diterima semua kalangan.

"Kami ingin sekali Sumbar bisa mendapat prestasi sebagaimana NTB yang memperoleh penghargaan World's Best Halal Tourism Destination atau daerah tujuan wisata halal terbaik mengingat daerah ini cukup Islami," ujarnya.

Ia menilai Sumbar punya potensi untuk itu dan tinggal mempersiapkan produknya berupa tempat-tempat yang dikunjungi wisatawan dengan mencirikan wisata halal.

Halal ini sudah menjadi tuntutan masyarakat dunia, walaupun merasa sudah halal tapi orang lain belum kalau tidak ada merek resmi, kata dia.

Ia menceritakan ketika berkunjungan ke suatu daerah yang dikenal religius namun di hotel tidak ada arah kiblat, sementara di Singapura malah menyediakan arah kiblat karena paham kebutuhan tamu.

"Oleh sebab itu perlu standar halal terhadap hotel, restoran dan objek wisata," ujarnya.

Ia memberi contoh salah satu paket halal yang bisa disajikan seperti mengajak tamu Shalat Subuh di Masjid yang khas.

"Jadi tamu dibangunkan pagi, dipinjamkan kain sarung lalu Shalat Subuh berjamaah, kemudian ceramah dilanjutkan dengan kuliner pagi seperti soto Padang," lanjutnya.

Untuk paket seperti itu, lanjut dia harus dikondisikan masjid bersih, tempat wudhu memadai, karpet tidak bau sehingga wisatawan nyaman.

Ia menambahkan pihaknya akan terus menggerakkan semua pihak mulai dari pemerintah, masyarakat dan pelaku usaha bahwa wisata halal ini punya potensi besar.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Burhasman Bur menilai untuk menerapkan wisata halal tidak ada hambatan yang terlalu besar di daerah ini hanya ada kendala administrasi saja.

Para pelaku wisata harus mengikuti prosedur administrasi, misal kalau ada yang menyediakan ayam harus memastikan disembelih dengan cara yang halal dalam Islam atau rumah potong yang bersertifikat halal, kata dia.

Ia melihat perlu dibuat peraturan daerah yang mendukung hal ini dan meningkatkan pelayanan kepada tamu agar sejalan label wisata halal dengan perlakuan kepada pengunjung. (Antara/Ikhwan Wahyudi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com