Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap... Ramaikan Festival Mentawai 2016!

Kompas.com - 06/04/2016, 15:43 WIB
Muhammad Irzal A

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya beragam seni budaya yang dimilki Kepulauan Mentawai dirangkai dengan keunggulannya sebagai salah satu destinasi surfing terbaik dunia dalam Festival Pesona Mentawai 2016. Festival akan diselenggarakan mulai 19 hingga 24 April 2016.

Dilaksanakan di Pantai Mapadegat, Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, festival tersebut menggabungkan berbagai seni budaya warisan leluhur yang telah ada sejak 1500 tahun sebelum masehi. Tak hanya itu. Festival ini juga menawarkan atraksi keindahan destinasi surfing atau selancar di Kepulauan Mentawai.

Daerah yang sangat terkenal dengan olahraga surfing ini tentu akan menyelenggarakan lomba selancat kelas internasional yang diikuti oleh 64 surfer dari Austaralia, Amerika, Jepang, Fiji, Filipina, Brazil, Afrika Selatan, dan Eropa.

Perlombaan tersebut bertempat di Katiet spot Lance’s Right yang merupakan satu dari 10 spot surfing terbaik dunia. Kompetisi ini akan menjadi acara puncak yang ditutup dengan acara hiburan dari Kanton Bagaskara.

Saling memiliki

Selain keunggulannya di bidang surfing, berbagai seni budaya warisan leluhur akan ikut ditampilkan pada Festival Pesona Mentawai 2016. Bermacam eksotika seni budaya yang dipamerkan pada karnaval antara lain ritual prosesi tato tradisional, prosesi perkawinan adat leluhur, ritual pengusiran roh jahat, tari-tarian adat dan berbagai karnaval budaya lainnya.

Selain itu, panitia festival juga merancang berbagai rangkaian acara untuk dinikmati pengunjung selama lima hari. Acara itu mulai lomba memanah tradisional, lomba sampan, jelajah panorama pesona hutan bakau, prosesi pelepasan anak penyu, dan penanaman terumbu karang. Bebagai perlombaan tersebut melibatkan 100 kelompok masyarakat dari 10 kecamatan.

Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet mengatakan Festival Pesona Mentawai 2016 ini mengambil tema, ‘My Island, My Water, My Ocean’. Tema itu dimaksudkan untuk mengajak masyarakat dan wisatawan terdorong punya rasa memiliki pariwisata Mentawai. Oleh karena itu, untuk masyarakat pun diadakan lomba kawasan dusun dan rumah bersih.

"Kami ingin menularkan rasa saling memiliki terhadap Kepulauan Mentawai sehingga masyarakat dan wisatawan akan saling menghargai, peduli, dan menjaga kekhasan kepulauan, seperti layaknya orang kepulauan ini sendiri," ujar Yudas dalam sambutan peluncuran Festival Pesona Mentawai 2016 di gedung Sapta Pesona Kementrian Pariwisata, Selasa (5/4/2016).

Bagi wisatawan yang ingin berbelanja, festival ini juga menyiapkan pameran dari berbagai pelaku usaha hingga kerajinan tradisional sebagai suvenir khas Mentawai.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyambut baik festival tersebut sebagai kegiatan pertamakalinya bagi Mentawai. Dia mengatakan sudah saatnya atraksi wisata surfing di Kepulauan Mentawai dikemas menjadi acara menarik.

Kepulauan Mentawai sendiri sebenarnya telah lama menjadi destinasi favorit para peselancar dunia. Ada dua dari 10 tempat yang memiliki ombak terbaik dunia, dan salah satunya dijadikan area kompetisi surving pada festival ini.

"Mentawai punya banyak prestasi dunia, seperti memiliki dua dari sepuluh ombak terbaik dunia, kebudayaan tato tertua di dunia, dinobatkan sebagai kawasan pantai konservasi dunia sejak 1980, dan masih banyak lagi," ujar Arief.

Arief menambahkan bahwa sudah saatnya gairah pariwisata Mentawai bangkit dengan beragam prestasi. Dengan begitu, bukan tak mungkin daya tariknya akan seperti Bali.

Mentawai sendiri memiliki 70 spot surfing, 33 area diving, 38 area pemancingan favorit, 25 hotel kelas internasional, dan 60 unit kapal pengantar para peSelancar.

Festival Pesona Mentawai 2016 diharapkan dapat mendatangkan 10.000 wisatawan mancanegara, dan 4.000 wisatawan nusantara. Target tersebut naik 30 persen dari kunjungan wisatawan tahun 2015.

Yudas mengatakan, sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Mentawai merupakan peselancar dari Australia dan Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com