Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memulai Hari dengan Secangkir Kopi Sipirok dari Tanah Sumatera

Kompas.com - 28/04/2016, 07:09 WIB
Kontributor Travel, Fira Abdurachman

Penulis

KOMPAS.com - Kopi Sipirok mungkin belum banyak dikenal orang. Kini bisa dinikmati para pecinta kopi di Jakarta. Seakan memperkenalkan kita akan kekayaan kuliner nusantara.

Saat diseruput ternyata rasanya tidak seseram seperti namanya yaitu Jantan Sipirok. Teksturnya tidak pekat dan lembut. Rasa pahit khas kopi dengan mudah mengalir sampai ke ujung lidah.

Bagi pecinta kopi sejati pasti tak butuh waktu lama untuk menikmati secangkir kecil espresso Jantan Sipirok ini. Bisa juga diracik ala Americano untuk sensasi yang berbeda.
 
Bila ingin manis, disarankan Drip Kopi. Kopinya diseduh dengan cara tetesan ala Vietnam dicampur susu kental manis. Rasanya jadi seperti permen karena manisnya.
 
Kopi Sipirok berasal dari dataran tinggi Sipirok, Sumatera Utara. Lebih tepatnya berdekatan dengan Mandailing. Kopi Mandailing sendiri memang sudah terkenal dengan ketinggian cita rasanya di dunia.
 
Sejarah perkebunan kopi Sipirok mulai berdiri sejak tahun 1800-an, saat penjajahan Belanda. Sipirok adalah perluasan dari perkebunan dan pengolahan kopi di Mandailing.
 

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Itok Pohul, camilan khas Sipirok teman minum kopi.
"Kopi ini diambil dari kelompok tani kopi dan aren di Sipirok. Sipirok sendiri dataran tinggi dan udara dingin. Cocok untuk kopi," kata Ayub Suleman Pulungan, pemilik Kafe Sipirock.
 
Sulaeman mendirikan Kafe Sipirock sejak 3 tahun lalu di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Kafe ini memang didirikan dengan semangat mengangkat kopi Sipirok dan kekayaan kulinernya.
 
Di Kafe yang pernah meraih rekor MURI ini tersedia makanan khas Sipirok yang sulit ditemui di Jakarta, yaitu Itok Pohul.

"Biasa masyarakat memakan ini sebagai pemanis saat minum kopi Sipirok. Makanan ini juga ada hanya saat upacara adat atau acara besar seperti peresmian rumah", ucap Ayub.
 
Itok Pohul terbuat dari  tepung beras, ketan dan kelapa parut dicampur gula merah.

"Gula merahnya asli dibawa dari Sipirok," katanya.

Jadi karakternya legit. Pas sekali sebagai pelengkap kopi. Untuk kulinernya, rekomendasinya adalah Lontong Sayur Bang Leman. Kuahnya kental. Isinya banyak dan padat.

Ada teri medan, nangka, dan mi beserta Lontong. Yang membuat spesial adalah dicampur dengan bunga kecombrang. Ada rasa segar khas kecombrang saat dimulut.

" ontong sayurnya beda dengan Medan atau Melayu. Ini adalah lontong sayur Sidempuan. Orang asli sana biasa buat sarapan," kata Ayub. 
 
Satu lagi adalah Rendang Belut Asap. Bumbu rendangnya berbeda dengan bumbu rendang Sumatera Barat. Rendang di sini dicampur dengan beberapa bumbu dasar khas kare.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Suasana Kafe Sipirock yang menyajikan kopi dan kuliner khas Sipirok, Sumatra Utara di Jakarta.
Tak heran rasanya lebih tajam dan pedas. Belutnya juga tidak amis. Aroma khas asap kuat sampai di lidah.
 
"Market kami adalah pekerja di kawasan Tanjung Barat dan komunitas adat Tapanuli di Jakarta. Anak-anak muda dan pegawai kantoran ramai di sini biasanya sore sampai malam," kata Ayub.

Kafe Sipirock buka mulai pukul 07.00 sampai 22.00 WIB. Sebuah kedai yang pas untuk mengenal kekayaan kuliner Sipirok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com