SLEMAN, KOMPAS - Sebanyak 12 badan usaha milik negara dan anak usaha BUMN menjalin sinergi untuk mengembangkan pariwisata di kawasan Joglosemar yang meliputi Yogyakarta, Solo, dan Semarang. Dengan sinergi tersebut, kawasan Joglosemar ditargetkan mendatangkan 2 juta wisatawan mancanegara pada 2019.
Sinergi dalam program yang disebut Spirit Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang) ini akan mencakup empat bidang, yakni pengembangan destinasi wisata dan acara, penguatan aksesibilitas dan infrastruktur, penguatan pengelolaan dan standardisasi wisata, serta pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan.
Program ini melibatkan 12 BUMN dan anak usaha BUMN, yakni PT Pelindo III, PT Angkasa Pura I, PT Kereta Api Indonesia (KAI), Perum Perhutani, PT Perkebunan Nusantara IX, Perum Damri, PT Hotel Indonesia Natour, PT Indonesia Tourism Development Corporation, PT Patra Jasa, Garuda Indonesia, Aerowisata, serta PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Sejumlah BUMN itu bergerak di bidang transportasi, pengelolaan destinasi wisata, dan jasa akomodasi.
”Program Spirit Joglosemar ini dibuat untuk mengembangkan sektor kepariwisataan di wilayah Yogyakarta, Solo, dan Semarang. Beberapa BUMN akan bersinergi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di ketiga kota ini sesuai dengan core business (bisnis utama) masing-masing,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno ketika meresmikan program Spirit Joglosemar, Rabu (27/4/2016), di kompleks Candi Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
”BUMN- BUMN ini akan bahumembahu memberikan kontribusi riil dalam pengembangan pariwisata di kawasan Joglosemar,” ujar Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko ini.
Dia mengatakan, pelaksanaan Spirit Joglosemar telah dimulai dengan peresmian Stasiun Maguwoharjo sebagai stasiun intermoda oleh Rini Soemarno.
Stasiun Maguwoharjo menjadi stasiun intermoda yang mempertemukan berbagai jenis moda transportasi, seperti kereta api, pesawat terbang, dan bus. Di stasiun ini, ada beberapa BUMN yang bersinergi, yakni PT KAI, PT Angkasa Pura I, Garuda Indonesia, dan Damri.
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, pihaknya akan mengembangkan kapasitas sejumlah stasiun di kawasan Joglosemar. Berbagai sarana dan prasarana di stasiun tersebut juga akan diperbaiki dan ditambah agar wisatawan mancanegara merasa nyaman.
PT KAI juga berencana mengembangkan jalur kereta api dari Yogyakarta ke Candi Borobudur di Magelang, Jateng. ”Kami sedang mengkaji pengembangan jaringan ke sana. Harus dilihat dulu animo masyarakat naik kereta api ke Borobudur karena sekarang, kan, masyarakat sudah pakai bus umum dan kendaraan pribadi ke sana,” ujar Edi.
PT KAI juga merencanakan penataan Stasiun Tugu, Yogyakarta, guna mendukung pengembangan pariwisata di Joglosemar.
Target wisman
Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultural Hari Untoro Drajat mengatakan, pada 2019, kawasan Joglosemar ditargetkan bisa mendatangkan 2 juta wisatawan mancanegara. Target itu untuk mendukung target pemerintah mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019.
”Kalau saat ini, rata-rata jumlah wisatawan mancanegara yang datang di kawasan Joglosemar baru sekitar 270.000 orang per tahun,” ujarnya.