Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qatar Airways Tambah Penerbangan ke Indonesia

Kompas.com - 29/04/2016, 11:18 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Badan Penerbangan Sipil Qatar atau Civil Aviation Authority (CAA) Qatar akan menambah jalur penerbangan Qatar Airways ke Medan, Batam, dan Manado guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia.

Hal itu diungkapkan Dubes RI untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi yang mengadakan pertemuan dengan Kepala CAA, Abdullah Nasser Turki Al Subaey di Doha. Demikian disampaikan Pelaksana Fungsi Politik KBRI Doha, Boy Dharmawan, kepada Antara London, Kamis (28/4/2016).

Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden Joko Widodo ke Qatar pada 14-15 September tahun lalu.

Saat ini, frekuensi penerbangan Qatar Airways ke Jakarta yaitu 21 penerbangan seminggu dan ke Denpasar 14 penerbangan. Sedangkan penerbangan ke Surabaya tujuh kali seminggu dalam proses realisasi.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan bersahabat, dibahas pula potensi ekonomi dan perdagangan RI-Qatar melalui peningkatan kegiatan perdagangan, pariwisata dan investasi atau Trade, Tourism and Investment (TTI) yang ditargetkan Pemerintah Indonesia.

Abdullah Nasser Turki Al Subaey mengatakan peluang pasar Masyarakat Ekonomi ASEAN mulai Desember tahun lalu, menjadikan pasar Indonesia sangat menarik dan menjanjikan sebagai hub bagi pasar ASEAN dengan Qatar.

Qatar Airways ingin menargetkan Batam sebagai pusat logistik kargo untuk merambah pasar ASEAN.

Reska K. Nistanto/KOMPAS.com Konfigurasi kelas Ekonomi yang tetap lega di pesawat A350 Qatar Airways, dengan pengaturan kursi 3-3-3.
Untuk itu Turki Al Subaey merencanakan berkunjung ke Jakarta awal Mei 2016 guna membahas perjanjian angkutan udara RI-Qatar dan sekaligus permintaan tambahan kuota penerbangan jalur Batam, Medan, dan Manado masing-masing tujuh penerbangan seminggu.

Dubes Sidehabi yang merupakan Marsekal Madya TNI Purnawirawan menyambut baik rencana Qatar Airways dan mengatakan Indonesia siap membahas perjanjian tersebut dan saat ini sedang dibahas kementerian terkait di Jakarta.

Mantan anggota DPR tersebut mengatakan sejak turunnya harga minyak mentah, Qatar berupaya menganekaragamkan ekonominya dari ketergantungan minyak mentah dan gas.

Qatar menerapkan kebijakan melihat ke arah timur atau "look east policy" yang memfokuskan pada negara-negara Asia, termasuk Indonesia.

Dubes Sidehabi menyarankan kementerian terkait agar dapat memanfaatkan kebijakan Qatar guna meningkatkan kerja sama khususnya yang terkait TTI.

Kepala CAA Qatar menjelaskan jalur Qatar-Surabaya telah memperoleh persetujuan ketika kunjungan Presiden Jokowi ke Qatar. Sebelumnya jalur Surabaya-Doha harus melalui Jakarta sehingga dianggap kurang efektif.

Pejabat yang menangani banyak TKI asal Jatim mengatakan jalur Surabaya-Doha dianggap menarik karena banyak buruh migran Indonesia berasal dari Jawa Timur. Adanya jalur tersebut diharapkan akan memudahkan angkutan udara kedua negara dan sekaligus akan menjadikan Surabaya hub bagi penerbangan internasional.

KOMPAS/RADITYA HELABUMI Berwisata di Taman Bunga Nusantara.
Dubes Sidehabi mendukung rencana kunjungan Abdullah Nasser Turki Al Subaey guna menyelesaikan rancangan nota kesepahaman atau draft MoU Angkutan Udara RI-Qatar. Diharapkan perjanjian tersebut dapat ditandatangani saat kunjungan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani ke Indonesia.

Mantan Komandan Sesko TNI itu mengharapkan perjanjian tersebut dapat dijadikan salah satu titik bersejarah hubungan kedua negara, sekaligus memperingati hubungan diplomatik RI-Qatar ke-40. KBRI terus mengupayakan realisasi kunjungan Emir Qatar ke Jakarta guna memenuhi undangan Presiden Joko Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com