Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikmatnya Mie Caluek Jelang Senja

Kompas.com - 01/05/2016, 09:07 WIB
Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Sepuluh pengunjung duduk di kursi aneka warga di pinggir Jalan Samudera, Kota Lhokseumawe, Aceh. Jejeran kursi tertata rapi. Sebagian pengunjung ditemani keluarga. Sebagian lagi remaja sedang bersantai sesaat menjelang senja.

Sesekali angin mengibas rambut para pengunjung di sore nan cerah itu. Langit terlihat membiru. Di depan jalan, lalu-lalang kendaraan terus melintas. Disitulah warung Mami dan Papi.

Persis di pinggir jalan jalur Kota Lhokseumawe atau persis di depan Terminal Angkutan Antar Kota (Angkot) kota yang dulu dijuluki “Petro Dollar” itu.

Saban sore, selepas shalat Ashar warung itu dibuka. Di kompleks terminal itu aneka jajanan memang tersedia. Namun, warung Mami dan Papi paling awal membuka usaha kuliner itu.

Pemilik warung itu, Fatmawati kepada KompasTravel, Sabtu (30/4/2016) menyebutkan, warung itu dibuka lima tahun lalu. Saat itu, terminal Angkot itu baru saja dipindahkan dari lokasi lama di Pusong ke Keude Aceh.

KOMPAS.COM/MASRIADI Pengunjung menikmati Mi Caluek di Jalan Samudera, Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (30/4/2016).
Warung itu menawarkan “mi caluek “. Mi lidi yang digoreng lalu dibaluri bumbu kacang seperti bumbu pecel dan cabe merah. Tersedia pula minuman bandrek lengkap dengan khas jahe segar dan kacang tanah yang telah digonseng.

Untuk melengkapi mi caluek, silakan dinikmati pula gorengan seperti risol, bakwan dan pisang goreng. Umumnya, penikmat kuliner ke warung itu khusus mencicipi mi caluek dan bandrek.

“Terkadang ada yang suka mi caluek dengan bumbu pecel saja. Ada juga yang suka dengan bumbu cabe saja. Tergantung selera pengunjung,” sebut Fatmawati.

Untuk bandrek, dia menyiapkan bandrek plus susu dan bandrek biasa (minuman jahe plus kacang saja). Saat azan magrib berkumandang, satu-satu pengunjung pulang.

Usai shalat Isya, pengunjung mulai berdatangan. Mereka melepas penat atau sekadar bicara ngalor-ngidul di warung pinggir jalan itu. “Kalau malam umumnya hanya bandrek dan gorengan saja yang laku,” ujar Fatmawati.

KOMPAS.COM/MASRIADI Pelayan menghidangkan Mi Caluek dan Bandrek di Jalan Samudera, Lhokseumawe, Aceh, Minggu (30/4/2016).
Bagi Anda yang tidak suka bandrek, namun menemani teman Anda menikmati mi caluek dan bandrek, jangan khawatir, warung itu juga menyediakan minuman kaleng berbagai merk.

Laba dari usaha itu, menurut Fatmawati, cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan tabungan masa tua.

Jelang tengah malam, warung itu baru sepi dan Fatmawati pun pulang untuk rehat, dan menyiapkan penganan itu untuk memanjakan pecinta kuliner untuk esok hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com