Patung Mannerheim, Warisan Untuk Pejuang Finlandia

HELSINKI, KOMPAS.com - Di pusat kota Helsinki, Anda akan menemukan beberapa bangunan dan monumen-monumen di sana. Salah satunya adalah patung besar bernama Mannerheim.

Patung pria berkuda itu adalah warisan yang sengaja dibuat untuk mengingat Carl Gustaf Emil Mannerheim. Ia dikenal sebagai komandan tertinggi angkatan pertahanan dan presiden ke-6 Finlandia.

Mannerheim terpilih menjadi presiden pada 1944 setelah kekalahan Jerman pada Perang Dunia ke-II. Selain menjadi salah satu presiden di Finlandia, Mannerheim merupakan salah seorang yang berjasa pada saat terjadi invasi antara Finlandia dengan Uni Soviet.

Pada 30 November 1939, awalnya Finlandia mampu menahan pasukan Uni Soviet meski pasukan Soviet memiliki jumlah lebih besar. Finlandia melawan balik dengan dipimpin oleh Mannerheim beserta rakyat yang tidak ingin dijajah.

Meski telah melakukan perlawanan, Finlandia mendapatkan sejumlah kekalahan. Sehingga memaksa Mannerheim melakukan perjanjian perdamaian.

Selain itu, Mannerheim diyakini memiliki hubungan dekat dengan Adolf Hitler. Namun, hubungan dekatnya dengan Hitler tergolong unik karena ternyata selama ini dua pria tersebut bertemu secara sembunyi-sembunyi. Mannerheim pernah mendapatkan hadiah besar, yaitu mobil Mercedes-Benz secara diam-diam.

Akan tetapi, pada Agustus 1944, menurut arsip Museum Mannerheim, ketika ia terpilih menjadi presiden Finlandia, ia datang mengendarai Sedan V12 Packard, bukan Mercedes-Benz.

Pada masa itu, Carl Gustaf Emil Mannerheim ini termasuk dari orang-orang kalangan kelas mengenah atas. Status sosialnya ini pun yang menjadi salah satu faktor keberhasilan perjalanan karirnya.

Patung Mannerheim terletak tak jauh dari gedung Kiasma dan sekarang menjadi salah satu monumen terbesar di Helsinki. Patung berwarna hijau tersebut juga menjadi salah satu ikon bersejarah dan warisan untuk mengenang jasa Mannerheim.

Tak hanya itu, sosok Mannerheim digambarkan di dalam komik dan souvenir di film Kenyan, berjudul Black Mannerheim. Semua sosok pahlawan yang digambarkan, termasuk Mannerheim berbentuk foto hitam.  

(Annisa Meidiana, mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara, melaporkan dari Helsinki untuk Kompas.com)