Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tradisi Unik Perayaan Isra Miraj di Indonesia

Kompas.com - 06/05/2016, 15:03 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Isra Miraj Nabi Muhammad yang jatuh pada tanggal Jumat (6/5/2016), umat muslim di seluruh dunia memperingati perjalanan Nabi Muhammad hingga mendapatkan perintah shalat lima waktu.

Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi sendiri memperingati hari Isra Miraj. Berikut KompasTravel himpun dari berbagai sumber perayaan hari Isra Miraj di tiga daerah di Indonesia.

Cirebon

Cirebon yang menjadi salah satu tempat penyebaran agama Islam sarat akan tradisi. Masyarakat Cirebon punya tradisi Isra Miraj yang jatuh pada tanggal 27 Rajab dalam Kalender Hijriah yakni bernama Rajaban.

Biasanya masyarakat Cirebon berbondong-bondong pergi berziarah ke Plangon, tempat dua makam penyebar ajaran agama Islam yakni Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan.

Selain itu tradisi Rajaban juga biasa digelar di Keraton Kasepuhan Cirebon. Keraton Kasepuhan biasanya menggelar pengajian untuk umum dan melakukan tradisi membagikan nasi bogana kepada wargi keraton, kaum masjid, abdi dalem dan masyarakat mager sari.

Nasi bogana itu terdiri dari kentang, telor ayam, tempe, tahu, parutan kelapa dan bumbu kuning yang dijadikan satu.

KOMPAS.COM/WIJAYA KUSUMA Para Abdi Dalem saat melantunkan tembang Macapat berisi doa-doa di Bangsal Pancaniti, Keben Keraton Yogyakarta. Macapat ini menjadi prosesi awal sebelum Abdi Dalem dan Warga melakukan Topo Bisu Lampah Mubeng Benteng, Rabu (14/10/2015).
Bangka

Di Kelurahan Kampung Bukit, Kelurahan Toboali, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung punya tradisi untuk menyambut hari Isra Miraj. Nama tradisi itu adalah Tradisi Nanggung.

Nganggung adalah tradisi membawa makanan dari rumah masing-masing menggunakan dulang atau rantang. Makanan yang dibawa biasanya berupa kue, buah-buahan atau nasi lengkap dengan lauk pauknya.

Tradisi nganggung pada Isra Miraj biasanya tak hanya dilaksanakan warga Kampung Bukit, tetapi juga warga desa lain di Bangka Selatan.

Yogyakarta

Yogyakarta juga punya tradisi Jawa yang telah ratusan tahun dilakukan di Kraton Yogyakarta. Nama tradisi tersebut adalah Rejeban Peksi Buraq.

Dua Burung Buraq sebagai simbol kendaraan Nabi Muhammad yang terbuat dari kulit jeruk bali dibawa oleh abdi dalem Kaji Selusin dari Bangsal Kencana Kraton Yogyakarta menuju Serambi Masjid Gede Kauman

Burung Buraq itu bertengger di atas susunan gunungan buah yang terdiri dari beberapa macam buah seperti manggis, rambutan dan juga tebu. Nantinya, gunungan buah itu akan dibagikan kepada jamaah masjid usai pengajian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com