Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI Wellington Promosi Wonderful Indonesia

Kompas.com - 11/05/2016, 15:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan KBRI Wellington kembali menyelenggarakan promosi "Wonderful Indonesia" di kota Auckland, Selandia Baru, di mana jumlah wisatawannya ke Indonesia terus meningkat tiap tahun.

Siaran KBRI Wellington di Jakarta, Selasa (10/5/2016), menyebutkan di kota terbesar di Selandia Baru itu, kegiatan promosi pariwisata Indonesia pada 6-8 Mei 2016 diselenggarakan melalui acara dialog interaktif.

Kegiatan tersebut melibatkan agen wisata lokal dan para pewarta yang khusus meliput industri pariwisata serta promosi wisata langsung di Mal Saint Lukes Westfield, Mount Albert, Auckland.

Pada kesempatan ini, Kepala Bidang Strategi Pemasaran Pariwisata Asia Pasifik Kementerian Pariwisata, Budihardjanti menyampaikan paparan mengenai perkembangan pariwisata Indonesia.

AP PHOTO / BINSAR BAKKARA Para petambang memanggul bongkahan belerang, naik dari kawah Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (16/4/2016). Demi mendapat penghasilan yang terbilang minim, petambang harus menapaki gunung dengan memanggul puluhan kilogram bongkahan belerang di tengah asap beracun.
Beberapa agen wisata yang hadir pada acara dialog interaktif sangat tertarik untuk memasarkan wisata Indonesia.

Pada kesempatan dialog interaktif dengan agen wisata dan jurnalis, Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Jose Tavares mendorong para agen wisata di Auckland untuk memperbanyak variasi paket wisata ke Indonesia yang ditawarkan kepada konsumennya.

"Wisata Indonesia bukan hanya Bali. Indonesia memiliki 10 destinasi wisata unggulan yang siap ditawarkan kepada wisatawan dari Selandia Baru," ujar Tavares.

Minat tinggi warga Selandia Baru juga terlihat dalam acara promosi pariwisata "Wonderful Indonesia". Kegiatan promosi tersebut dikunjungi oleh hampir 2.500 warga Selandia Baru yang berniat untuk bepergian ke daerah-daerah tujuan wisata favorit di Indonesia seperti Bali, Lombok, Pulau Komodo, Yogyakarta, Raja Ampat, dan Toraja.

KOMPAS/DWI AS SETIANINGSIH Permainan tete alu yang menuntut konsentrasi.
Lantunan lagu Indonesia Pusaka terdengar merdu membuka kegiatan promosi pariwisata dan tarian Renggong Manis (Jakarta), Trunajaya (Bali), Pagelu (Sulawesi Selatan), Rampai Aceh (NAD), Legong Keraton (Bali), Embas (Sumatera Utara), dan Gangereng nuhing (Kalimantan Tengah).

Promosi pariwisata selama dua hari tersebut menyedot perhatian publik Selandia Baru. Selain itu, para pengunjung Mal Saint Lukes dibuai oleh lagu-lagu daerah yang dimainkan dengan alat musik tradisional Sapek asal Kalimantan.

Paket wisata

Pengunjung juga memenuhi saung agen perjalanan wisata Agindo Tour dan Dynamic Tour & Travel dari Indonesia serta Asia Holidays dari Selandia Baru yang menawarkan paket wisata ke Bali, Yogyakarta, Bromo-Kawah Ijen, Lombok, Derawan, Tana Toraja, Raja Ampat, dan Pulau Komodo.

KOMPAS/PRASETYO EKO PRIHANANTO Jembatan pasir putih sepanjang kurang lebih 500 meter menghubungkan Pulau Dodola Besar dan Pulau Dodola Kecil di Morotai, Maluku Utara. Keindahan alam dan wisata sejarah, terutama peninggalan Perang Dunia II, menjadi daya tarik utama di kawasan yang terletak di bibir Pasifik ini.
Turut mendukung promosi ini, perusahaan penerbangan Selandia Baru, Air New Zealand dengan memberikan satu tiket pesawat pergi-pulang Auckland-Bali bagi warga Selandia Baru.

Dari ratusan warga yang mencantumkan namanya dalam undian tersebut, Valerie Saunders, beruntung menjadi pemenang terbang gratis ke Bali.

"Sebagian besar penduduk Selandia Baru setiap saat bepergian ke luar negeri, hingga dengan adanya promosi pariwisata ini, destinasi wisata lain di Indonesia selain Bali, dapat lebih dikenal oleh masyarakat Selandia Baru," kata Dubes Tavares.

Setiap tahun, tercatat warga Selandia Baru melakukan perjalanan ke luar negeri sekitar dua juta perjalanan. Dengan demikian, peluang meningkatnya turis dari Selandia Baru diharapkan dapat berkontribusi dalam memenuhi target 20 juta kunjungan wisatawan asing ke Indonesia di tahun 2019.

KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Warga suku Tengger di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (18/12/2015), seusai melaksanakan ritual Jumat manis dengan meletakkan sesajen di sekitar kawah Gunung Bromo yang statusnya kini Siaga. Walau ada larangan beraktivitas, terkait status kegunungapian, dalam radius 2,5 kilometer dari Bromo, pihak keamanan memberi toleransi kepada warga Tengger melakukan ritual itu.
Pemerintah saat ini memprioritaskan pemasaran wisata Tanjung Klayang (Belitung), Toba (Sumatera Utara), Kepulauan Seribu (Jakarta), Tanjung Lesung (Banten), Borobudur (Jawa Tengah), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).

Berdasarkan data kunjungan wisata Kementerian Pariwisata selama 2009 sampai 2014, jumlah wisatawan asal Selandia Baru terus merangkak naik, dari 37.000 wisatawan menjadi hampir mencapai 80.000 wisatawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com