Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turis Turki Diminta Bayar VOA, Ini Tanggapan Ditjen Imigrasi

Kompas.com - 03/06/2016, 14:55 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Turki adalah salah satu negara yang dibebaskan visanya untuk masuk Indonesia. Namun, baru-baru ini, seorang turis Turki diminta membayar visa on arrival (VOA) di Bandara Soekarno-Hatta.

Turis tersebut bernama Tony Tezer Tezulastiran (42). Ia mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada Selasa (31/5/2016) lalu. Pria itu berkisah kepada KompasTravel, dirinya diharuskan membayar VOA sebesar 35 dollar AS (Rp 500.000). Padahal, Turki adalah salah satu dari 169 negara yang dibebaskan visanya selama 30 hari.

Begitu tiba di Terminal 2, Tony langsung dihampiri dua petugas Imigrasi. Seusai dibombardir pertanyaan, pria itu pasrah membayar Rp 500.000 untuk VOA.

Kasus ini booming di kalangan netizen karena kicauan Twitterpenulis serial buku The Naked Traveler, yaitu Trinity. Wanita itu menjadi host Tony selama berada di Indonesia. 

Menanggapi kasus tersebut, Heru Santoso selaku Kepala Bagian Humas Ditjen Imigrasi angkat bicara.

"Ya, saya sudah mendengar kasus itu. Saya juga konfirmasi sendiri ke dua petugas yang bersangkutan," tutur Heru kepada KompasTravel, Jumat (3/6/2016).

Heru mengatakan, petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta sudah melakukan kewajiban mereka.

"Petugas bertanya (kepada turis), mau berapa hari tinggal di Indonesia. Turisnya menjawab belum tahu sampai kapan. Ditanya apakah sudah punya return ticket, turis itu menjawab belum," paparnya.

Petugas Imigrasi bandara, lanjut Heru, meminta Tony membayar VOA karena belum jelas akan sampai kapan tinggal di Indonesia. Tony pun belum memiliki return ticket.

"Kalau kurang dari 30 hari ya visa free, tapi kan dia belum jelas mau sampai kapan tinggal di sini. Lebih baik beli VOA, jadi punya tambahan 30 hari sejak satu bulan bebas visa itu. Jadi berlaku dua bulan," papar Heru.

Heru menekankan, "pemaksaan" yang dilakukan petugas Imigrasi itu bukanlah pungutan liar (pungli). 

"Masa pungli ngasih tanda terima resmi, enggak mungkin dong. Petugas kami kan penegak hukum, bukan orang sembarangan. Punya hak untuk menolak orang masuk. Bukan semata-mata kami butuh (devisa)," papar dia.

(BACA: Bebas Visa Tak Selalu Berbuah Manis, Ini Kasus di Bali)

Pada 2 Maret 2016 lalu, Presiden Joko Widodo resmi menandatangani Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2016 tentang Bebas Visa Kunjungan. Sebanyak 84 negara penerima bebas visa kunjungan diberikan izin tinggal selama 30 hari dan tidak dapat diperpanjang.

Sebelumnya, Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2015 menyatakan, ada 75 negara yang menerima bebas visa kunjungan. Dengan berlakunya kedua perpres tersebut, kini terdapat total 169 negara penerima bebas visa kunjungan ke Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com