WONOSOBO, KOMPAS.com - Warga di lereng dataran tinggi Dieng, tepatnya di Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, melakukan aksi bersih-bersih jalan dan drainase.
Mereka ingin wisatawan yang berkunjung ke Dieng semakin nyaman. Sebab, selama ini tidak sedikit wisatawan yang kerap mengeluhkan kebersihan lingkungan sekitar Dieng.
“Wisatawan yang berkunjung sering mengeluh kondisi area wisata maupun jalan menuju Dieng yang penuh sampah, sehingga kami berinisiatif membenahinya,” terang Toha, ketua pemuda Desa Dieng Wetan, Jumat, (3/6/2016).
Kerja bakti dipusatkan di seputar obyek wisata Tuk Bimo Lukar, yang letaknya dekat pertigaan masuk Desa Dieng. Kerja bakti juga diikuti oleh kader-kader PKK desa setempat dan beberapa Kelompok Sadar Wisata Kabupaten Wonosobo.
Selama tiga hari ke depan, lanjut Toha, mereka akan membersihkan sampah-sampah, menyiangi rumput-rumput, membenahi drainase dan sebagainya. "Pembersihan ini untuk menghindari genangan air dan banjir kalau hujan deras tiba, lalu supaya arus lalu lintas lancar, dan tentu menambah kecantikan Dieng," imbuh Toha.
Menurut Toha, Dieng merupakan salah satu destinasi wisata unggulan yang banyak dikunjungi wisatawan, terutama pada masa liburan panjang. Warga semakin sadar bahwa kebersihan merupakan hal penting untuk menarik daya tarik wisatawan.
“Kami juga akan merasakan keuntungan apabila wisatawan lebih kerasan di Dieng, dan tinggal lebih lama untuk menikmati keindahannya,” lanjut Toha.
“Hal ini menepis anggapan beberaoa pihak yang menyebut warga Dieng tak memiliki kesadaran akan kebersihan di kawasan obyek wisata,” tegas Agus.
Agus pun mengajak seluruh warga untuk terus meningkatkan kesadaran akan kebersihan lingkungan Dieng dan sekitarnya. Sehingga Dieng semakin ramai dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Pada liburan hari raya Idul Fitri 2016 ini, dataran tinggi Dieng diperkirakan akan dikunjungi sekitar 50.000 orang wisatawan. Jadi peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan, agar wisatawan merasa nyaman," ucap Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.