Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Magnet Wisata Bahari di Tapal Batas Itu Bernama Miangas

Kompas.com - 06/06/2016, 15:34 WIB

Tim Redaksi

NAMA "Miangas" populer karena tersebut dalam lirik lagu yang menggambarkan batas-batas wilayah Indonesia. Penggalannya adalah "dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote".

Miangas menjadi magnet karena pulau kecil ini, lebih dekat dengan Filipina dibandingkan dengan ibu kota Kabupaten Kepulauan Talaud, Melonguane yang merupakan pemilik wilayah administrasi pulau yang hanya memiliki luas sekitar 3,5 Km2 ini.

Dari Melonguane, Miangas berjarak sekitar 110 mil, dan dari Manado sekitar 320 mil, sementara jarak Miangas ke Davao (Filipina) hanya 48 mil. Tak heran pulau ini dijadikan sebagai cross border area. Sebuah bangunan sederhana milik pemerintah Filipina berdiri di Miangas.

Untuk mencapai Miangas, dibutuhkan perjuangan yang tak gampang. Tidak saban hari ada kapal yang menyinggahi pulau yang dihuni sekitar 1.000 jiwa ini. Tetapi justru karena tantangan itulah, para pejalan dan pelancong menjadikan Miangas sebagai target destinasi khusus.

Menginjakkan kaki di tapal batas paling Utara Indonesia adalah sasaran mereka. Apalagi jika bisa berfoto di pulau dengan sejarah masa lalunya yang tak kalah menariknya.

Tak heran, beberapa pelancong rela menempuh perjalanan laut dari Bitung selama 5-6 hari hanya karena ingin ke Miangas. Eksotika dan keindahan Miangas juga merupakan magnet sendiri selain "tapal batas".

KOMPAS.COM/RONNY ADOLOF BUOL Salah satu sudut pantai di Pulau Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, dengan latar Tanjung Wora yang terlihat dari arah dermaga.
Di pulau ini, kedatangan anda tidak disambut oleh para agen travel, tetapi akan disambut oleh seluruh penduduk pulau. Betapa tidak, kedatangan sebuah kapal yang bersandar di dermaga Miangas adalah berkah bagi penduduknya. Itu artinya, suplai kebutuhan barang pokok dan berbagai kebutuhan lainnya diangkut oleh kapal yang datang itu.

Makanya saat kapal tiba, penduduk beramai-ramai menjemputnya. Walau ada beberapa kapal yang melayari rute Miangas, termasuk kapal Pelni dan kapal perintis, tetapi jadwal rute kapal-kapal tersebut tidak selalu tepat waktu. Apalagi, jika musim angin Barat bertiup, dan gelombang laut menjadi tinggi, Miangas seolah menjadi pulau terisolasi.

Pulau yang Eksotis

Menjejakkan kaki di Miangas adalah sebuah garansi menikmati eksotika di ujung paling Utara Indonesia. Begitu anda turun dari kapal, bentangan pulau kecil ini adalah panorama yang indah. Seolah teronggok sendiri di tengah samudera, Miangas menyimpan pesona wisata bahari yang kaya.

Perairan laut Miangas diberkati dengan kejernihan yang luar biasa. Dari atas dermaga saja, di Pantai Racuna, ikan-ikan yang berenang bisa terlihat dengan jelas. Apalagi jika anda snorkeling. Tapi harap bawa peralatan sendiri.

Di pantai Racuna yang sangat dekat pemukiman penduduk ini pula terdapat Tugu NKRI yang menjadi penanda bahwa anda sedang berada di tapal batas. Pastikan, anda tidak melewatkan sesi foto di tugu ini.

Beberapa sisi pantai pulau ini adalah pasir putih nan halus, dengan warna air yang menggradasi dari biru pekat, biru muda hingga ke hijau toska yang berpadu dengan putihnya pasir. Jika cuaca lagi cerah, birunya langit di Miangas mengambarkan bersihnya udara yang jauh dari polusi.

KOMPAS.COM/RONNY ADOLOF BUOL Warga menyambut tamu di 'Gerbang Selamat Datang', saat Festival Manam'mi digelar di Pulau Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara,
Pergilah ke Pantai Kubbu yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari Racuna. Lalu lanjutkan perjalan ke Pantai Lawasa, Tanjung Langinatundu, Pantai Aba'a, Pantai Mariu, Tanjung Liwua, Pantai Ropapa, Pantai Laru, tanjung Wolo yang ada goanya, Tanjung Langana dengan pemandangan laut lepas yang sangat indah.

Lalu adaPpantai Merra dengan pasir putih halus yang membentang cukup panjang, Tanjung Panci yang merupakan lokasi favorit untuk memancing, Pantai Larawa dengan batu terapungnya, dan sejumlah tempat lainnya yang tak kalah indahnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com