Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpar Tantang Emirates Terbang ke Lombok

Kompas.com - 10/06/2016, 21:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pariwisata Arief Yahya saat bertemu Senior Vice President Aeropolitical & Industry Affairs, Salem Obaidalla di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Rabu (8/6/2016), ngotot menanyakan kapan Emirates terbang langsung ke Lombok, Nusa Tenggara Barat?

Salem didampingi Country Manager Emirates Indonesia, Satish Sethi, yang sudah meninjau Bandara Internasional Lombok dan beberapa lokasi strategis di "Kota 1.000 Masjid" itu.

Keduanya menjelaskan, Emirates sangat tertarik untuk terbang ke Lombok yang sudah ditetapkan sebagai satu dari "10 Bali Baru" atau 10 tujuan wisata utama itu.

“Lombok cantik, pulau yang indah, alam yang istimewa, pantai berpasir putih dan lautnya jernih. Mandalika kawasan yang luar biasa,” kata Salem dalam siaran pers Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kemenpar kepada KompasTravel, Jumat (10/6/2016).

Lantas Menpar kembali menanyakan kepada Salem, kapan Emirates memulai penerbangan langsung Dubai-Lombok.

KOMPAS/LASTI KURNIA Wisatawan berkunjung ke Gili Trawangan, Lombok, Kamis (4/2/2016). Gili Trawangan adalah pulau dengan kunjungan wisata tertinggi di antara pulau lainnya, seperti Gili Air dan Gili Meno, serta menjadi andalan wisata Nusa Tenggara Barat.
“Kami akan mempromosikan destinasi Lombok dulu melalui channel publikasi kami, inflight magazine, website, majalah Emirates ke seluruh dunia agar publik tahu lebih dalam keindahan Lombok. Sambil memperkuat awareness Lombok, kami akan promosikan di setiap event Emirates. Kami ingin sustainable, terbang berkelanjutan, tidak sporadis, bukan karena season saja,” jawab Salem.

Menpar Arief Yahya pun kembali bertanya mengenai target direct flight ke Lombok, berapa lama tenggang waktu promosi, serta apakah berani terbang langsung ke destinasi wisata sebelah timur Bali itu.

Salem dan Satish pun berusaha menjelaskan bahwa pihaknya sudah bertemu Gubernur NTB KH Zainul Majdi di Mataram, Lombok. Dalam pertemuan tersebut, pihak Emirates menyatakan ketertarikan untuk terbang ke Lombok.

“Betul, kami sekarang terbang setiap hari Dubai-Jakarta dan Dubai-Bali, rata-rata load factor-nya di atas 90 persen. Bahkan dalam 3 bulan ke depan destinasi Bali 100 persen booked,” jelasnya.

ARSIP BIRO HUKUM DAN KOMUNIKASI PUBLIK KEMENPAR Menteri Pariwisata Arief Yahya (kanan) bertemu dengan Senior Vice President Aeropolitical & Industry Affairs Emirates, Salem Obaidalla di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Rabu (8/6/2016).
Menpar menyambut positif paparan tersebut karena akan lebih banyak wisman Timur Tengah memilih berwisata ke Indonesia. Namun, pertanyaan Menpar masih sama. “Kalian masih meragukan pasar Lombok ya? Kalian masih belum mau terbang langsung ke Lombok?” tanya Menpar lagi.

Satish mencoba menjelaskan kembali, bahwa Emirates sangat tertarik terbang ke Lombok. Pihaknya juga harus mengurus Aviation Agreement dan izin terbang dulu. Pihaknya juga harus mempersiapkan promosi ke Lombok dulu, karena ini adalah pasar baru.

“Kami akan bantu kalau soal izin terbang. Dengan cepat. Saya inginnya Emirates terbang sekarang, saya butuhnya sekarang, bukan kapan-kapan atau 1 tahun dari sekarang," ujar Arief.

Alasan Menpar begitu ngotot agar Emirates terbang saat ini karena, pertama, bisnis itu harus fair.

“Kami akan bantu Emirates terbang lagi di pasar yang sudah gendut, dan rata-rata load factor-nya sudah di atas 90 persen. Kami bantu untuk terbang lagi ke Surabaya dan Denpasar. Khusus Denpasar, slot hanya bisa di atas pukul 00.00 sampai 06.00. Giliran kita minta menghidupkan Lombok, mereka tidak segera memberi kepastian," paparnya.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Suku Sasak di Desa Sade, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Warga Desa Sade menjajakan kain tenun khas Lombok kepada wisatawan yang berkunjung ke kampung tradisional tersebut.
Kedua, lanjut Arief, ini langkah konkret untuk men-drive Lombok sebagai Halal Destination, yang mengandalkan pasar Timur Tengah. Lombok itu menang di Atraksi, tapi masih lemah di Akses dan Amenitas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com