Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mendaki Gunung Bersalju

Kompas.com - 12/06/2016, 09:48 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com – Jika Anda sudah biasa mendaki gunung-gunung dengan karakteristik hutan hujan tropis di Indonesia, ada pilihan gunung-gunung bersalju yang menawarkan sensasi petualangan lain. Namun, tentu persiapan yang dibutuhkan berbeda dengan pendakian-gunung-gunung di area tropis.

Pendaki Tujuh Puncak Dunia asal Indonesia (Indonesia’s Seven Summiter) dari Wanadri, Nurhuda (28) kepada KompasTravel memberikan beberapa tips untuk pendaki pemula sebelum mencoba mendaki gunung-gunung bersalju.

Berikut tips yang bisa diperhatikan dan dilakukan sebelum mendaki dari Nurhuda atau akrab disapa Huda saat ditemui di acara Ngabuburit #Ultra7 & Caterva "Himalaya's Summit Experience & Adventure Journalism di Kampus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jakarta.

Persiapan fisik

Kegiatan mendaki gunung tentu memerlukan fisik yang prima. Huda mengatakan, latihan fisik yang bisa dilakukan adalah jogging atau trail running. Frekuensi latihan fisik berupa lari bisa sebanyak dua hingga tiga kali seminggu.

Untuk menu latihan, secara umum bisa dilakukan selama tiga bulan sebelum mendaki gunung. Huda menambahkan target pencapaian lari bisa ditingkatkan setiap bulan dalam masa latihan.

"Kalau untuk latihan menambah ketinggian, bisa bermain di jarak atau waktu. Kalau memungkinkan jaraknya bisa ditambahkan. Seminggu sekali jaraknya bisa ditingkatan misalnya minggu setelahnya naik jadi 15 atau 21 kilo," kata Huda.

"Kalau gak bisa, berarti main di waktu. Atau kalau gak memungkinkan, target waktu bisa ditingkatkan. Misalnya lari 15 kilometer (selama) satu jam setengah, dikurangi jadi satu jam. Itu yang jadi target," tambah Huda.

Arsip Mahitala Unpar Perjalanan tim menanjak dengan penuh salju menuju Puncak Gunung Aconcagua
Menu makan

Selama masa latihan, menu makan juga mesti diperhatikan. Menurut Huda, nutrisi dari makanan yang dikonsumsi adalah hal yang mutlak dipenuhi. Menu-menu empat sehat lima sempurna merupakan makanan yang bisa dikonsumsi.

"Karena nanti pas pendakian itu kita memang butuh nutrisi banyak. Makanya kalau buat makanan untuk pendakian gunung, kita menimbun lematk atau nutrisi. Disarankan nutrisinya harus lebih bagus. Nutrisinya bisa dari daging, protein hewani, nabati, dan juga buah-buahan," kata Huda.

Riset jalur pendakian

Seperti mendaki gunung di wilayah tropis, riset juga diperlukan saat ingin mendaki gunung-gunung bersalju. Saat riset, unsur-unsur yang perlu diketahui seperti jarak pendakian per hari, jarak pergerakan untuk menambah ketinggian saat mendaki, suhu di gunung, musim terbaik untuk mendaki dan faktor-faktor lain yang mendukung untuk membuat rencana perjalanan.

Menurut Huda, proses riset bisa dimudahkan dengan mesin pencari seperti Google. Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah informasi tentang pergerakan perpindahan ketinggian. Hal itu berpengaruh kepada kemampuan setiap tubuh orang untuk menyesuaikan diri terhadap ketinggian.

"Kita sudah punya informasi gunungnya lalu bikin itinerary-nya. Per hari itu naik ketinggiannya terlalu jauh. Kalau misalnya googling kan, orang lain bisa (berpindah ketinggian yang jauh) tapi kita belum tentu bisa pergerakan per harinya. Itu yang perlu diperhatikan," tambah Huda.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com