Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritual Kudja Ma Asal NTT Tampil di Pesta Kesenian Bali

Kompas.com - 15/06/2016, 16:19 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Ritual Kudja Ma atau ritual upacara adat tabur benih asal Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditampilkan dalam ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38 di Taman Budaya Denpasar.

Ritual Kudja Ma yang merupakan bagian dari tahapan menanam benih dengan jadwal kegiatan diatur sesuai kalender adat masing-masing ini, saat ditampilkan di PKB dikemas dalam bentuk tarian Ledo Hawu.

Tarian ini merupakan tarian warisan leluhur dari warga Sabu Raijua (Do Hawu) yang menggambarkan totalitas kehidupan masyarakat setempat.

"Kita sebagai bagian dari NKRI bergabung dalam PKB untuk mempertahankan seni budaya dan juga memperkenalkan budaya kami agar bisa menarik para wisatawan bahwa di NTT ada keseniannya, ada seni tarinya dan jenis-jenisnya yang lain," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sabu Raijua, Wellem Lukas Rohi, di Denpasar, Rabu (15/6/2016).

Menurut Wellem, tarian Ledo Hawu salah satu tarian kegembiraan serta tarian perang yang populer di kalangan masyarakat Sabu Raijua. Tarian ini juga dipentaskan untuk menghibur orang yang mengalami kedukaan dan menyambut tamu-tamu terhormat yang datang.

KOMPAS.COM/SRI LESTARI Tari Ledo Hawu asal Kabupaten Sabu Raijua, NTT yang tampil di Pesta Kesenian Bali, Denpasar, Rabu (15/6/2016).
"Tarian Ledo Hawu banyak kreasinya. Ada dalam bentuk kreasi tarian perang, tarian menyambut tamu kehormatan, tarian kegembiraan menghibur orang berduka. Tapi yang saat ini kami tampilkan adalah kreasi menanam benih (tabur benih). Benih yang ditanam menjadi makanan pokok orang Sabu yaitu kacang hijau, sorgum dan jagung," kata Wellem.

Pada bulan September 2016, tambah Wellem, Kabupaten Sabu Raijua akan mengirimkan duta pentas seni ke Rotterdam, Belanda mewakili Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com