Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurnalis China Ini Terpukau Melihat Keindahan Labuan Bajo

Kompas.com - 17/06/2016, 13:51 WIB

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Hampir mirip dengan Gwyneth Paltrow, artis peraih Oscar yang mengaku kagum dengan Labuan Bajo saat diwawancara Shivani Vora, wartawan New York Times, April 2016 silam, para jurnalis China ini merasakan hal senada begitu menyaksikan binatang purba komodo di habitat aslinya di Taman Nasional Komodo, Kabupaten Flores Barat, Nusa Tenggara Timur.

Selain komodo, kura-kura laut dalam jumlah besar, terumbu karang yang berwarna-warni hingga beragam kuliner lezat Nusantara, juga ikut dinikmati. Semua sensasi tadi, dirasakan oleh sembilan jurnalis China saat mengikuti familiarization trip (famtrip) yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ke Labuan Bajo, 7-12 Juni 2016.

Siaran Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kemenpar kepada KompasTravel, Kamis (16/6/2016), menyebutkan peserta famtrip dari media elektronik, ada Jiangsu Satellite TV, Zhejiang Satellite TV, CBN, Wuhan Satellite TV, Hunan Satellite TV dan Guangzhou TV Station. Selain itu, ada juga jurnalis National Business Daily, China Business Journal dan Zheijang Sport Newspaper.

Saat menerima para jurnalis China itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya memaparkan keindahan Labuan Bajo, keberadaan komodo dan keindahan bawah laut di ujung barat Pulau Flores itu.

"CNN International menempatkan Labuan Bajo sebagai tempat snorkeling terbaik kedua di dunia. Saya tidak menyesal dengan hasil itu. Karena nomor satunya Raja Ampat, sama-sama Indonesia. Keduanya mengalahkan kepulauan Galapagos di Pacifik Selatan," kata Arief Yahya.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Sejumlah kapal berlabuh di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Barat, Senin (4/6/2012).
"Media punya kekuatan yang sangat dahsyat. Dan khusus tahun 2016 untuk pertama kalinya kami targetkan wisman China di posisi nomor satu,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana, Rabu (15/6/2016).

Soal target ini, Pitana mengaku sangat optimistis bisa mencapainya. Pasalnya, wisatawan China sangat suka dengan wisata bahari.

“Kebetulan tujuh dari 10 destinasi prioritas adalah wisata bahari. Jadi ya sekalian saja kami giring ke salah satu destinasi prioritas seperti Labuan Bajo. Responsnya sangat bagus. Umumnya mengaku sangat terpesona dengan keindahan Labuan Bajo,” ujar Pitana.

Strategi mendatangkan jurnalis China itu diyakini Pitana bisa mempermulus jalan untuk mendatangkan wisatawan China dalam jumlah banyak.

Data Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO) menyebutkan pada 2015 ada 120 juta warga China berwisata di dunia. Artinya, peluang pasarnya masih sangat terbuka lebar.

ARSIP BIRO HUKUM DAN KOMUNIKASI PUBLIK KEMENPAR Para jurnalis China peserta famtrip berfoto bersama di gerbang Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Flores, NTT, sebelum melihat hewan komodo, Sabtu (11/6/2016).
“Saat berita soal Labuan Bajo diekspos di China, warga sana akan semakin paham bahwa Indonesia tengah membangun '10 Bali Baru'. Ada Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo - Tengger - Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai. Itu kelas dunia semua,” jelas Pitana.

Anggota Percepatan Pembangunan Destinasi Unggulan wilayah Labuan Bajo dan Flores, Shana Fatina yang didampingi Ketua Pokja 10 Destinasi Hiramsyah Sambudhy Thaib langsung mengapresiasi strategi Kemenpar.

Bagi Shana dan Hiramsyah, kehadiran sembilan jurnalis China memiliki efektivitas yang sangat baik untuk mempromosikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata bahari.

“Kebetulan saya ikut mendampingi perjalanan famtrip 7-12 Juni silam. Hasil dari perjalanan mereka ke Indonesia ini akan diaplikasikan menjadi sebuah tayangan di China. Cara ini membuat kita lebih mudah menjaring turis China karena lebih langsung mengena ke sasaran,” ungkap Shana Fatina.

Sebetulnya tak hanya Labuan Bajo saja yang dikunjungi sembilan jurnalis China tersebut. Dari paparan Shana, Jakarta juga ikut menjadi sorotan publikasi. Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menjadi salah satu obyek wisata yang diminati lantaran mereka ingin mengetahui budaya Nusantara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com