LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Hampir mirip dengan Gwyneth Paltrow, artis peraih Oscar yang mengaku kagum dengan Labuan Bajo saat diwawancara Shivani Vora, wartawan New York Times, April 2016 silam, para jurnalis China ini merasakan hal senada begitu menyaksikan binatang purba komodo di habitat aslinya di Taman Nasional Komodo, Kabupaten Flores Barat, Nusa Tenggara Timur.
Selain komodo, kura-kura laut dalam jumlah besar, terumbu karang yang berwarna-warni hingga beragam kuliner lezat Nusantara, juga ikut dinikmati. Semua sensasi tadi, dirasakan oleh sembilan jurnalis China saat mengikuti familiarization trip (famtrip) yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ke Labuan Bajo, 7-12 Juni 2016.
Siaran Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kemenpar kepada KompasTravel, Kamis (16/6/2016), menyebutkan peserta famtrip dari media elektronik, ada Jiangsu Satellite TV, Zhejiang Satellite TV, CBN, Wuhan Satellite TV, Hunan Satellite TV dan Guangzhou TV Station. Selain itu, ada juga jurnalis National Business Daily, China Business Journal dan Zheijang Sport Newspaper.
Saat menerima para jurnalis China itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya memaparkan keindahan Labuan Bajo, keberadaan komodo dan keindahan bawah laut di ujung barat Pulau Flores itu.
"CNN International menempatkan Labuan Bajo sebagai tempat snorkeling terbaik kedua di dunia. Saya tidak menyesal dengan hasil itu. Karena nomor satunya Raja Ampat, sama-sama Indonesia. Keduanya mengalahkan kepulauan Galapagos di Pacifik Selatan," kata Arief Yahya.
Soal target ini, Pitana mengaku sangat optimistis bisa mencapainya. Pasalnya, wisatawan China sangat suka dengan wisata bahari.
“Kebetulan tujuh dari 10 destinasi prioritas adalah wisata bahari. Jadi ya sekalian saja kami giring ke salah satu destinasi prioritas seperti Labuan Bajo. Responsnya sangat bagus. Umumnya mengaku sangat terpesona dengan keindahan Labuan Bajo,” ujar Pitana.
Strategi mendatangkan jurnalis China itu diyakini Pitana bisa mempermulus jalan untuk mendatangkan wisatawan China dalam jumlah banyak.
Data Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO) menyebutkan pada 2015 ada 120 juta warga China berwisata di dunia. Artinya, peluang pasarnya masih sangat terbuka lebar.
Anggota Percepatan Pembangunan Destinasi Unggulan wilayah Labuan Bajo dan Flores, Shana Fatina yang didampingi Ketua Pokja 10 Destinasi Hiramsyah Sambudhy Thaib langsung mengapresiasi strategi Kemenpar.
Bagi Shana dan Hiramsyah, kehadiran sembilan jurnalis China memiliki efektivitas yang sangat baik untuk mempromosikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata bahari.
“Kebetulan saya ikut mendampingi perjalanan famtrip 7-12 Juni silam. Hasil dari perjalanan mereka ke Indonesia ini akan diaplikasikan menjadi sebuah tayangan di China. Cara ini membuat kita lebih mudah menjaring turis China karena lebih langsung mengena ke sasaran,” ungkap Shana Fatina.
Sebetulnya tak hanya Labuan Bajo saja yang dikunjungi sembilan jurnalis China tersebut. Dari paparan Shana, Jakarta juga ikut menjadi sorotan publikasi. Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menjadi salah satu obyek wisata yang diminati lantaran mereka ingin mengetahui budaya Nusantara.