Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenpar Garap Komunitas Yacht di China dan Hongkong

Kompas.com - 17/06/2016, 20:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tancap gas mempromosikan Wonderful Indonesia pada Komunitas Yachter di China dan Hongkong pertengahan Juni 2016. Ini sekaligus mengejar target kunjungan wisatawan dari Great China sebanyak 1,7 juta orang dan 125.000 wisman Hongkong di 2016.

China menjadi sasaran pertama. Di China, Kementerian Pariwisata menggelar promosi di Komunitas Yachter di Shanghai pada 13 Juni 2016. Bidikannya, Shanghai Marina Club.

Setelah Shanghai, ada Guangzhou yang disinggahi materi promosi Wonderful Indonesia. Target yang dibidik Kemenpar, Nansha Marina Club. Agenda promosi di Guangzhou digelar pada 15 Juni 2016.

Setelah itu, bidikan pasarnya digeser ke Hongkong. Ada Heben Haven Yacht Club yang siap disinggahi materi promosi Wonderful Indonesia pada 17 Juni 2016.

Di tiga tempat tadi, Kemenpar bakal berpromosi wisata bahari seperti "coastal zone" (bentang pantai), "underwater"(bawah laut) termasuk keanekaragaman hayati, dan "sea zone" (wisata antarpulau dengan yacht).

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Kawasan Nongsa Point Marina and Resort di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (22/5/2015).
“Dua pertiga terumbu karang dan keragaman hayati dunia ada di Indonesia. Rugi besar kalau tidak bisa meyakinkan komunitas yacht di Shanghai, Guangzhou dan Hongkong untuk menyelami wisata bahari di Tanah Air,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana dalam siaran pers Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kemenpar kepada KompasTravel, Jumat (17/6/2016).
 
Di China dan Hongkong, Kemenpar memperkenalkan daya tarik pariwisata Indonesia melalui destinasi-destinasi wisata bahari di Nusantara. Khusus China, Kemenpar juga menawarkan kesempatan untuk menjelajahi berbagai budaya dan destinasi budaya Indonesia lainnya sebagai negara yang memiliki kedekatan secara geografis.

“Kementerian Pariwisata menampilkan branding Wonderful Indonesia di berbagai materi promosi kegiatan Promosi Wonderful Indonesia pada Komunitas Yachter di China dan Hongkong," kata Pitana.

"Kementerian Pariwisata juga akan menyewa tempat untuk gathering dan cocktail reception di tiga kota di China untuk kapasitas masing-masing sebanyak 100 orang, dekorasi tempat gathering dengan backdrop dan dekorasi untuk aktivitas promosi destinasi-destinasi wisata bahari di Indonesia,” tambahnya.

KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN Suasana Darwin-Ambon Yacht Race and Rally 2015 di pesisir Desa Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku, Jumat (11/9/2015).
Sebelum promosi di China dan Hongkong, pemerintah sudah memangkas beragam birokrasi yang menghambat masuknya wisman ke Indonesia. Birokrasi sandar di berbagai pelabuhan di Indonesia misalnya. Sekarang tidak lagi sulit. Sudah ada Peraturan Presiden 105/2015 yang memayungi pengurusan dokumen CIQP (custom, immigration, quarantine, port) di 18
pelabuhan.

Ke-18 pelabuhan sebagai titik keluar-masuk perahu pesiar yang diatur dalam Perpres tersebut adalah: Sabang (Aceh), Belawan (Medan), Teluk Bayur (Padang), Nongsa Point Marina (Batam), Banda Bintan Telani (Bintan), Tanjung Pandan, (Belitung), Sunda Kelapa dan Ancol (Jakarta), Tanjung Benoa (Bali), Tenau (Kupang), serta Kumai (Kotawaringin Barat).

Selain itu, Tarakan, Nunukan (Bulungan), Bitung, Ambon, Saumlaki (Maluku Barat), Tual (Maluku Tenggara), Sorong, dan Biak. Tinggal urus secara online, semua langsung clear dalam hitungan jam.

Belum lagi kehadiran Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 Tahun 2015 tentang Bebas Visa Kunjungan (BVK) untuk 169 negara. BVK itu juga mencakup China dan Hongkong. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com