PEKALONGAN, KOMPAS.com - Tim Merapah Trans Jawa dari Kompas.com yang bertugas meliput jalur mudik singgah di Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (25/6/2016). Di kota sentra batik ini, kami berkesempatan mencicipi kuliner khas nasi megono.
Nasi megono dapat dengan mudah ditemui di kota Pekalongan, biasanya dijual pada pagi sampai malam hari. Sebenarnya warung nasi megono memiliki konsep seperti warung nasi rames, di mana konsumen dapat memilih sendiri lauk yang ingin disantap. Seperti tongseng sapi, ayam goreng, ayam masak kecap, tumis terong, gorengan, dan masih banyak lainnya.
(BACA: Warung Nasi Gudeg Bu Mari di Solo Ini Buka 24 Jam)
Bintang utama nasi megono justru berada pada satu sayur, yakni cacahan nangka muda. Jangan bayangkan seperti sayur nangka pada gudeg. Di nasi megono, nangka muda yang lembut dicacah halus dan dimasak dengan campuran serutan kelapa serta kecombrang.
Tekstur dan rasa cacahan nangka ini yang memberi keseimbangan pada nasi megono, rasanya gurih sehingga cocok untuk disantap dengan lauk apapun. Apalagi jika disantap dengan nasi hangat dan teh manis hangat.
(BACA: Pelesir ke Solo, Coba Makan Nasi Liwet Legendaris Wongso Lemu)
Warung ini buka hampir 24 jam, dengan semua makanan yang dimasak langsung di tempat. Sehingga tak perlu ragu soal kesegaran makanan. Soal harga, jangan khawatir. Nasi megono selain bersahabat dengan lidah juga bersahabat dengan kantung Anda.
Seporsi nasi megono dengan lauk tongseng sapi misalnya, dibanderol Rp 6.000. Sedangkan nasi megono dengan lauk ayam, hati, dan ampela dihargai Rp 11.500.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.