Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saudara Kembar dari Sijuk

Kompas.com - 27/06/2016, 17:33 WIB

BANGUNAN berdinding papan terlihat di ujung tikungan. Hujan dan panas serta cat dan pelitur berulang selama hampir dua abad, membuat papan itu kini berwarna coklat. Sebagian papan sudah diganti karena lapuk. Papan pengganti juga sudah berusia puluhan tahun.

Ada juga bagian-bagian lain yang diganti. Tetapi, secara keseluruhan, bentuknya masih mirip seperti saat dibangun pada awal abad ke-19 Masehi,” ujar Agus Pahlevi, pebisnis pariwisata Belitung.

Sejak didirikan, bangunan yang dikenal sebagai Masjid Al Ikhlas itu memang dibuat dari kayu. Bangunan di Desa Sijuk, Belitung, itu dibuat pada 1817. Tidak ada yang tahu pasti, siapa pembuat masjid itu.

Orang Belitung hanya tahu masjid itu yang tersisa dari empat masjid yang dibangun di Belitung pada awal abad ke-19 Masehi. Tiga masjid lain di Membalong, Kelapa Kampit, dan Badau sudah lama tidak ada lagi. Tidak ada yang ingat, kapan tiga masjid itu roboh atau hilang dari ingatan.

Di dinding Masjid Sijuk memang ada poster yang menerangkan sejarah masjid itu. Disebutkan, masjid itu dibangun dua bersaudara yang berasal dari Tiongkok. Mereka memeluk keyakinan berbeda, tetapi tetap rukun dan saling membantu.

Dalam poster ditulis, Masjid Sijuk dibangun dua saudara itu setelah mereka membangun Kelenteng Sijuk pada tahun 1815. Kelenteng masih berdiri sampai sekarang di lokasi yang sama, tetapi bentuknya sudah baru setelah direnovasi beberapa tahun lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com