Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Tradisi Barong Ider Bumi dari Desa Kemiren Banyuwangi

Kompas.com - 09/07/2016, 16:02 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Masyarakat Using di Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi memiliki tradisi Barong Ider Bumi yang di selenggarakan setelah hari raya Idul Fitri. Tradisi adat tersebut merupakan bersih desa agar terhindar dari marabahaya.

Tradisi Barong Ider Bumi diawali dengan "sembur othik-othik", yakni ritual melempar (menyembur) uang receh yang dicampur beras kuning dan bunga di sepanjang jalan yang menjadi simbol membuang masalah.

Selanjutnya masyarakat mengarak tiga barong Using dari gerbang masuk Desa Kemiren ke arah barat menuju tempat mangku barong dengan jarak sekitar dua kilometer. Di belakang barong, warga dan sesepuh ikut berjalan dengan membawa dupa serta membaca doa-doa keselamatan.

Barong adalah kostum dengan topeng dan aksesoris simbol dari hewan yang menakutkan. Barong ini dipercaya oleh masyarakat Using memiliki kemampuan untuk mengusir roh jahat.

Tradisi ini digelar masyarakat Desa Kemiren sejak ratusan tahun yang lalu. Konon, saat itu Desa Kemiren terkena pageblug dan banyak orang yang meninggal. Selain itu ratusan hektare sawah juga diserang hama sehingga menyebabkan gagal panen.

Warga lalu mengadakan tirakatan dan tetua adat Desa Kemiren yang bernama Mbah Buyut Cili mendapatkan wangsit lewat mimpinya yaitu untuk mengusir penyakit dan hama yang melanda desa, penduduk harus mengadakan selamatan kampung dengan menggelar ritual arak-arakan barong untuk menolak bencana.

Ira Rachmawati / Kompas.com / Banyuwangi Masyarakat melakukan kenduri sepanjang jalan desa Kemiren pada tradisi Barong Ider Bumi Banyuwangi
Suhaimi, ketua adat Desa Kemiren kepada Kompas.com Kamis (7/7/2016) menjelaskan setelah diarak maka barong akan kembali ke tempat mangku lalu dilanjutkan acara puncak yaitu kenduri dengan menu khas "pecel pitik" yang terbuat dari ayam kampung yang dibakar lalu dimasak dengan rempah dan parutan kelapa muda.

Makanan tersebut ditata sepanjang jalan desa. "Siapapun boleh makan dan bergabung di acara kenduri. Selain itu berdoa bersama untuk keselamatan," jelasnya.

Sementara itu Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda kepada Kompas.com menjelaskan Barong Ider Bumi ini salah satu agenda Banyuwangi Festival 2016 dan tahun ini sudah masuk tahun keempat.

"Ider bumi dilakukan untuk menguatkan tradisi lokal agar tidak punah, serta sebagai syi'ar agar budaya asli Banyuwangi bisa dikenal masyarakat luas," ujar MY Bramuda saat menghadiri acara tersebut.

Selain Barong Ider Bumi, tradisi adat lain yang digelar warga Banyuwangi dalam bulan Syawal adalah Seblang Olehsari di Desa Olehsari dan ritual Puter Kayun di Desa Boyolangy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com