Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bubur Ayam Salatiga, Murah Meriah, Rasanya Nikmat dan "Nendang"...

Kompas.com - 18/07/2016, 12:26 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com – Pagi di Kota Salatiga, Jawa Tengah, hawa dingin dan sejuk  sungguh nikmat mencari sarapan yang bisa menghangatkan perut.

Tepat di emperan Toko Timur Baru, seberang Pasar Besar Salatiga, di Jalan Jenderal Sudirman, gerobak dorong warna biru bertulis ‘Bubur Ayam Rp 6.000’ menjadi incaran ibu-ibu yang selesai  berbelanja di pasar, mahasiswa yang kelar berolahraga, atau warga yang sekadar mencari santapan pagi hari.

Gerobak itu dikerubuti pembeli sejak pukul 06.00 WIB. Beberapa kursi plastik disediakan penjual  untuk pembeli atau kalau suka lesehan, lembaran tikar dihamparkan di emperan toko.

Semangkuk bubur ayam terdiri dari bubur, suwiran ayam, kedelai goreng, irisan kol, kuah opor kuning, dan hamburan kerupuk yang sangat banyak. Tak lupa sambal merah pedas yang menambah selera.

Kuah kaldu ayam berwarna kuning membuat rasa bubur ayam ini begitu gurih dan nikmat. Porsinya yang cukup memenuhi mangkok, membuat kita tak merasa rugi membayar Rp 6.000. Bisa dibilang murah.  Dengan segelas teh manis hangat, kita cuma menambah Rp 1.000. Segelas air putih diberikan gratis.

Tak heran jika bubur ayam tanpa plang nama ini begitu terkenal  di seantero Salatiga dan laris-manis. Si pemilik menamai dagangannya ‘Bubur Ayam Niki ECO’ (bubur ayam ini enak).

Warga setempat menyebutnya ‘Bubur Ayam Salatiga’, karena meski  banyak penjual bubur ayam di kota ini tapi di sinilah tempat bubur ayam yang kerap menjadi rujukan mencari sarapan enak dan murah meriah.

Tak hanya itu, rasanya pun sungguh nikmat dan ‘nendang’ alias cukup mengenyangkan.

Pukul 08.00 biasanya Jumadi, 47 tahun, sang penjual bubur beserta Waryani, 42 tahun, istrinya dan dua keponakan laki-lakinya sudah beres-beres karena dagangan sudah tandas.

Pasangan suami istri yang tinggal di kawasan Klaseman, Salatiga, ini sudah berjualan bubur di emperan Toko Timur Baru selama 16 tahun. Jualan bubur ayam, kata Jumadi, hasilnya lumayan. "Dua rumah dan dua motor, itu hasil jualan sejak 16 tahun ini," kata Jumadi.

Sebelum mangkal di sini, Jumadi berjualan bubur ayam di Jakarta, tepatnya di Komplek TNI Angkatan Laut, Jalan Lapangan Tembak, tujuh tahun lamanya. Dagangannya pernah diborong 160 mangkuk oleh perwira AL saat itu. Rasa percaya dirinya sebagai penjual bubur ayam langsung meningkat. 

Namun ia harus pindah ke Salatiga, kampung halamannya pada tahun 2000 demi  sang ibu, Painem yang sudah sepuh. Sebelumnya, ia kerap pergi dan pulang Jakarta-Salatiga. Jumadi percaya diri bahwa dengan rasa bubur ayam bikinannya, buka usaha di mana pun bakal laris manis.

Waryani pun mendukung penuh semangat. "Segerobak-gerobaknya pindah," katanya.

“Malah sekarang langganan kami ada dari Semarang, Magelang, bahkan datang dari Banjarmasin juga ada. Tiap ke sini ingat kami,” kata Waryani.

Keputusan tepat. Ia mengambil tempat di seberang pasar di Jalan Jenderal Sudirman, pukul 05.00 hingga 08.00 WIB. Tak kurang 150 mangkuk terjual dalam satu hari biasa. "Bisa 400 lebih mangkuk kalau hari libur, Minggu, atau hari besar," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com