Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelaman di Bangkai Kapal Mawali

Kompas.com - 26/07/2016, 20:32 WIB

BANGKAI kapal itu terdampar di kedalaman 18 hingga 32 meter di dasar laut perairan Selat Lembeh. Ukurannya besar dan bagian luarnya telah ditumbuhi terumbu karang.

Saya turun bertiga dengan rekan penyelam Fanny Rompas dan Aldi Pengan, dengan kondisi cukup beruntung. Penyelam yang hendak menyelam di bangkai kapal Mawali kerap diperingati sering terjadi arus bawah di lokasi tersebut.

Namun, dengan menghitung slack tide time pada jeda waktu pergantian pasang surut, kami dapat turun dalam kondisi arus tenang.

KOMPAS/LASTI KURNIA Terumbu karang tampak menutupi sejumlah besar bagian luar kapal Mawali yang terdampar di dasar laut perairan Selat Lembeh.
Tetapi, karena jarak pandang di lokasi tersebut cukup pendek, yaitu sekitar 8-10 meter saja, tubuh kapal Mawali yang tenggelam dalam posisi miring dan diperkirakan sepanjang 60 meter tidak dapat dilihat secara keseluruhan.

Mawali diduga eks kapal Jepang pada era Perang Dunia II. Nama asli kapal ini tidak diketahui dan belum ditemui catatan tertulis tentang sejarah dan bagaimana kapal ini tenggelam.

Diberi nama Mawali karena posisi tenggelam kapal ini berada di dekat Kampung Mawali di Bitung. Konon, menurut warga kampung Mawali, kapal ini ditenggelamkan sendiri oleh tentara Jepang agar tidak digunakan oleh sekutu.

KOMPAS/LASTI KURNIA Penyelam di dalam bagian kapal Mawali yang terdampar di dasar laut perairan Selat Lembeh. Sejumlah ruang yang dapat dimasuki cukup aman untuk dijelajahi.
Lokasi kapal karam di Mawali adalah 1 dari 10 lokasi kapal karam yang akan ditetapkan sebagai kawasan konservasi maritim oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Hal ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Kelautan, di mana sejumlah lokasi kapal karam di perairan Indonesia akan dikembangkan menjadi destinasi wisata kapal karam.

Destinasi wisata kapal karam memberi alternatif bagi aktivitas penyelaman minat khusus, yaitu penyelaman kapal karam (wreck dive), sekaligus menyaksikan jejak sejarah masa lampau.

KOMPAS/LASTI KURNIA Baling-baling kapal Mawali di buritan. Kapal Mawali terdampar di dasar laut perairan Selat Lembeh.
Namun, perlu diperhatikan jenis penyelaman, seperti di bangkai kapal Mawali, sebaiknya diperuntukkan bagi penyelam level lanjutan (advance), terutama apabila hendak melakukan aktivitas penetrasi atau mengeksplorasi bagian dalam kapal. (Lasti Kurnia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com