SURAKARTA, KOMPAS.com – Urusan lidah dan perut saat berwisata jangan pernah ditunda. Pergi dan cicipi kuliner setempat yang tentu sulit Anda temui di kota asal Anda.
Kota Surakarta atau dikenal dengan sebutan Solo, punya segudang kuliner yang wajib dicicipi. Nah, berikut KompasTravel berikan lima rekomendasi kuliner wajib coba ketika berkunjung ke Solo.
Di warung Es Dawet Bu Dermi, Anda akan menemukan ramuan es dawet tradisional Solo yang turun-temurun tiga generasi. Semangkuk es dawet ketan hitam, tape ketan, jenang sumsum, biji telasih, cairan gula dan santan dengan tambahan es batu akan menyegarkan tenggorokan setelah berkeliling Pasar Gede.
Rut Tulus Subekti atau akrab disapa Bu Utit, sosok di balik jajanan Dawet Telasih Bu Dermi. Ia adalah generasi ketiga yang kini meneruskan usaha es dawet yang mulai berjualan sejak tahun 1930-an di Pasar Gede.
Semangkuk es dawet dipatok harga sebesar Rp 8.000. Bu Utit setiap harinya membuka warung es dawet hingga pukul 15.00 WIB.
Brambang Asem adalah makanan yang lama tak terdengar. Kuliner Brambang Asem terdiri daun ubi dicampur sambal asam jawa yang terasa pedas dan manis.
Di sampingnya ada tempe gembos dimasak bacem. Tempe gembos sendiri berbeda dengan tempe biasa karena terbuat dari ampas tahu bukan kacang kedelai.
Untuk menemkan Brambang Asem, Anda cukup menuju penjual lenjongan, Yu Sum. Seporsi Brambang Asem dijual Yu Sum seharga Rp 4.000 mulai pukul 07.00 hingga pukul 14.00 WIB.
Makanan tradisional Solo ini bernama lenjongan. Anda bisa menyentap lenjongan sebagai sarapan pagi Anda sebelum berwisata.
Lenjongan terdiri dari beberapa macam makanan, misalnya tiwul, ketan hitam, ketan putih, gethuk, sawut, cenil, dan klepon. Penjual Lenjongan di Pasar Gede Yu Sum (56) menceritakan, sejak zaman penjajahan, lenjongan telah dikenal sebagai jajajan di Solo.
Yu Sum menjual lenjongan di Pasar Gede dari pukul 07.00 - 14.00 WIB. Seporsi lenjongan dengan aneka pilihan isi ditawarkan dengan harga Rp 4.000.