Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dublin, Panjangnya Hari Itu

Kompas.com - 27/07/2016, 13:42 WIB

EMBUSAN angin dingin tidak menyurutkan niat untuk menikmati Dublin, Irlandia, awal Juni lalu. Untungnya, matahari bersinar terik dan membantu menghangatkan tubuh yang sudah terbungkus jaket. Niatan ”get lost” sudah bulat, bermodal peta dari situs internet, saya mulai menjelajahi ibu kota Irlandia.

Dari sebuah hotel di Kawasan Ballsbridge, Dublin, saya berjalan kaki ke arah barat. Dalam peta terlihat Taman Uskup Agung Ryan di kawasan Merrion Square yang terjangkau dengan berjalan kaki berjarak 3 kilometer. Sebenarnya masih ada taman-taman lain, tetapi keterbatasan waktu dan jauhnya jarak membuat pilihan jatuh ke taman itu.

Di sepanjang perjalanan, bangunan berdinding bata ekspose berwarna coklat terlihat di kiri dan kanan jalan. Bangunan-bangunan itu berpagarkan besi dengan bentuk maupun coraknya. Materi dan keseragaman itu menjadi pertanda bahwa kota ini mempunyai sejarah panjang.

Trotoar lebar, lalu lintas yang teratur, dan jalanan yang cenderung sepi menambah kenyamanan bagi pejalan kaki. Di sepanjang trotoar yang dilalui tidak ada mobil yang diparkir, motor yang melintas. Bahkan, sepeda yang banyak dijumpai di Dublin pun tidak melintas di trotoar jalan. Kalaupun melintas di trotoar, pasti pengendaranya jalan kaki sambil menuntun sepedanya.

Papan nama Jalan Merrion Square terlihat setelah saya berjalan kaki sekitar 30 menit. Taman berpagar besi dengan bentuk dan corak yang sama dengan pagar rumah-rumah warga itu mempunyai tujuh pintu masuk di keempat sisinya.

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO Menikmati musim panas di Dublin Irlandia.
Taman

Rumput hijau terawat, rindangnya pepohonan, dan birunya langit menjadi pemandangan pertama sesaat setelah masuk ke area taman. Kesan indah tidak bisa hilang saat memasuki taman. Setidaknya ada tujuh lapangan rumput termasuk satu arena bermain khusus anak di area seluas 0,125 hektar.

Setiap lapangan rumput dipisahkan oleh jalan selebar mobil sebagai akses pengunjung taman. Pohon-pohon besar berdiri tersebar di sekeliling dan bagian tengah taman. Menjelang tengah hari, sejumlah warga beraktivitas di lapangan rumput tersebut, mulai dari bermain sepak bola, makan siang, hingga berkencan.

Teriknya matahari menjadi daya tarik warga untuk beraktivitas di taman. Aktivitas itu seakan memperlihatkan perayaan menyambut sinar matahari. Kehangatan itu tidak akan terjadi sepanjang tahun, pada musim gugur apalagi dingin, kehangatan sinar matahari seakan sirna.

Dari papan informasi, ternyata Taman Uskup Agung Ryan punya sejarah panjang. Di sekeliling taman itu terdapat bangunan bersejarah yang dibangun pada 1745 hingga 1870-an, seperti Leinster House, Galeri Nasional, dan Museum Nasional.

Selain banyak bangunan bersejarah, di sekitar taman itu dahulu juga menjadi tempat tinggal tokoh dan seniman Irlandia, seperti sastrawan Oscar Wilde, pematung Andrew O’Connor, dan tokoh Katolik Daniel O’Connel. Tak heran jika di sejumlah titik di taman itu dijumpai patung-patung yang didedikasikan bagi mereka.

KOMPAS/WISNU WIDIANTORO Pejalan kaki di Dublin Irlandia.
Semakin sore, seusai jam kerja, suasana kota semakin ramai. Terutama di area-area terbuka yang terpapar teriknya matahari. Taman-taman kota, pinggir jalan, dan teras-teras kafe menjadi sasaran utama warga kota dan turis untuk nongkrong.

Di sejumlah kafe yang dijumpai, pengunjung lebih memilih berkumpul di pinggir jalan daripada duduk di kursi-kursi empuk di dalam kafe. Sambil menenteng botol minuman atau gelas anggur, mereka saling bercengkrama. Tak jarang kumpulan orang itu memenuhi trotoar dan memakan badan jalan.

Tempat-tempat terbuka dengan paparan sinar matahari menjadi idola bagi warga. Bahkan hingga menunggu bus lewat pun, banyak di antara mereka yang sengaja berdiri di tempat panas, bukan di bawah pohon yang tidak terkena sengatan matahari.

Salah satu kawasan di Dublin yang banyak dikunjungi warga ataupun wisatawan adalah City Center. Kawasan ini merupakan pusat kegiatan wisata dan ekonomi di Dublin. Di kawasan ini banyak ditemui toko-toko yang menjajakan oleh-oleh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com