Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyaksikan Sejarah Kuala Lumpur dalam Waktu Singkat dan Menyenangkan

Kompas.com - 30/07/2016, 07:29 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Belajar dapat dilakukan dengan medium apa pun. Tak terkecuali lewat menonton sebuah pertunjukan drama musikal. Apabila Anda ingin mempelajari sejarah Kuala Lumpur, Malaysia dalam waktu singkat dan medium yang menyenangkan, MUD dapat menjadi alternatif pilihan.

"MUD adalah drama musikal yang juga berarti lumpur, dari kata Kuala Lumpur. MUD ditampilkan dari tahun 2014 hingga saat ini di gedung bersejarah Panggung Bandaraya yang dibangun tahun 1902, salah satu bangunan yang dibangun dari lumpur pasca banjir bandang dahulu," jelas Hera Keziah, Sales & Marketing Executive dari MUD.

Situs pengulas wisata dan akomodasi Trip Advisor menyebutkan jika MUD adalah pertunjukan nomor satu paling direkomendasikan dari 12 pertunjukan di Kuala Lumpur Malaysia. KompasTravel bersama dengan rombongan Oasia Suites Kuala Lumpur dari Far Eat Hospitality berkesempatan untuk menyaksikan langsung pertunjukan ini pada Sabtu (23/7/2016).

Awal dimulai, penyelenggara MUD memberi peraturan yang agak tak lazim dari petunjukan drama musikal lainnya.

"Biasanya drama musikal tak boleh direkam atau difoto, tapi di MUD Anda boleh mengabadikan sepuasnya. Lalu sebarkan di media sosial," sebut pengumuman tersebut. Hal yang dilarang hanyalah memotret menggunakan lampu kamera.

Kompas.com/Silvita Agmasari Pertunjukan MUD di Kuala Lumpur
Setelah pengumuman dimulailah pertunjukan MUD. Berlatar Kuala Lumpur tahun 1857, dengan kemunculan tiga tokoh utama yakni Mamat berdarah Melayu, Meng berdarah China, dan Muthiah berdarah India.

Kisah mereka dibagi dalam empat babak dengan latar tahun 1857-1881. Diceritakan ketiga orang sahabat tersebut berjuang menghadapi hidup yang naik turun dihempas bencana alam seperti banjir dan kebakaran.

Hal yang menakjubkan saat menonton pertunjukan MUD yang diselenggarakan selama satu jam ini adalah para pemain drama musikal menyanyi langsung alias tidak lip sync.

Selain itu, para pemain juga tak lupa mengajak penonton untuk berinteraksi, bahkan sampai mengajak penonton naik ke atas panggung. Tata suara dan tata panggung MUD juga patut diacungi jempol. 

Padahal dalam satu hari pertunjukan MUD diselenggarakan dua kali, yakni pada pukul 15.00 dan 20.30. MUD juga dilaksanakan setiap hari tanpa libur.

Kompas.com/Silvita Agmasari Panggung Bandaraya, Kuala Lumpur Malaysia.
Untuk menonton pertunjukan MUD Anda dikenakan tiket seharga 84.80 Ringgit Malaysia atau setara dengan Rp 275.000. Tiket dapat dibeli online di www.mudKL.com, atau langsung membeli di loket tiket Panggung Bandaraya yang dibuka dari pukul 10.00-20.30.

Sedangkan untuk menuju Panggung Bendaraya yang terletak di Dataran Merdeka, Jalan Raja, Kuala Lumpur, Malaysia, dapat menggunakan jasa monorail berhenti di Stasiun Medan Tuanku. Kemudian lanjut berjalan 1,3 kilometer ke Panggung Bandaraya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com