Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/08/2016, 09:20 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisa dibilang, ini adalah makanan "surgawi" bagi para pecinta kopi dan martabak. Martabak Boss menyuguhkan varian rasa baru yakni espresso, yang terbuat dari kopi asli Indonesia.

"Kopi adalah minuman yang sangat dekat dengan orang Indonesia. Begitu juga martabak, yang penggemarnya tak pernah berkurang," tutur Public Relations Martabak Boss, Ruthi Pasaribu kepada KompasTravel, Kamis (4/8/2016).

Nama varian rasa tersebut adalah Martabak Espresso Boss. Sebagai salah satu pelopor martabak "kekinian", Martabak Boss mengkaji resep dan adonan untuk martabak ini dalam kurun waktu yang cukup lama.

"Selai kopi yang digunakan untuk martabak ini telah melalui proses trial and error yang paling banyak," tambah Ruthi.

SRI ANINDIATI NURSASTRI/KOMPAS.COM Gerai Martabak Boss di Menteng, Jakarta Pusat. Gerai ini terletak di belakang Gedung Sarinah
Kopi yang digunakan tak sembarangan. Tim dari Martabak Boss menggunakan kopi asli Indonesia sebagai bahan utama. Jenis kopinya beragam, salah satunya Mandailing.

KompasTravel berkesempatan mencicipi Martabak Espresso Boss di gerai Martabak Boss yang terletak di Jalan Menteng, persis di belakang Gedung Sarinah. Begitu disajikan, aroma kopi langsung menyeruak. Sangat menggugah selera.

"Kami pakai adonan moka sebagai base, kemudian diberi selai kopi, keju parut, dan susu kental manis. Saya jamin, ini rasanya enak banget," jelas Ruthi.

Benar saja. Begitu masuk mulut, semua aroma dan rasa bercampur jadi satu. Rasa moka pada adonan berpadu apik dengan selai kopi yang sedikit pahit namun harum luar biasa. Keju parut dalam porsi "mewah" menjadi penyeimbang antara rasa pahit dan manis.

Satu potong, dua potong, tiga potong... Tak terasa empat potong martabak ludes dalam sekali makan. Selain versi besar, Martabak Espresso Boss juga tersedia dalam porsi tipker alias Tipis Kering. 

Martabak Espresso Boss versi besar dibanderol Rp 85.000 per porsi, belum termasuk pajak. Sementara untuk versi tipker harganya Rp 52.500 per porsi, belum termasuk pajak. 

Martabak Pokeboss

Demam Pokemon Go! rupanya memberi inisiatif kepada tim Martabak Boss untuk membuat martabak dengan bentuk pokeball. Inilah Pokeboss, yang mendampingi Martabak Espresso Boss sebagai dua varian baru gerai martabak ini.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Martabak Pokeboss memiliki base rasa original dengan empat topping berbeda. Selai red velvet yang berwarna merah di bagian atas, keju parut di bagian bawah, kacang tabur di bagian tengah, serta selai Black Boss yang merupakan signature dari Martabak Boss.

"Sebenarnya saat lihat pokeball, sudah terbayang bisa diaplikasikan di martabak yang bentuknya bulat. Kami juga menyajikan martabak pizza yang terbuka, tidak dilipat," papar Ruthi.

Martabak Pokeboss memiliki base rasa original dengan empat topping berbeda. Selai red velvet yang berwarna merah di bagian atas, keju parut di bagian bawah, kacang tabur di bagian tengah, serta selai Black Boss yang merupakan signature dari Martabak Boss. 

"Selai red velvet terbuat dari buah bit. Sementara selai Black Boss kami racik sendiri dari cokelat," tutur Ruthi.

Martabak Pokeboss hanya tersedia versi besar, dengan harga Rp 95.000 per porsi belum termasuk pajak. Saat akan dinikmati, martabak akan dilipat dua dan kacang disebar di seluruh permukaan martabak. 

"Hasilnya adalah perpaduan selai red velvet, keju parut, dan kacang. Enak banget. Kalaupun demam Pokemon Go sudah berakhir, kami akan tetap memertahankan racikan ini," tambah Ruthi.

Kini ada delapan gerai Martabak Boss yang tersebar di Jakarta dan Bintaro. Yakni Tebet, Panglima Polim, Gunawarman, Tomang, Gandaria, Jatinegara, dan Bintaro. Semua gerai buka pukul 14.00 WIB dan tutup pukul 24.00 WIB. Kecuali gerai Menteng, yang buka sejak pukul 11.30 WIB.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com