Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imigrasi Masih Kaji Penambahan Pintu Masuk Wisman

Kompas.com - 09/08/2016, 22:12 WIB
Kris R Mada

Penulis

BATAM, KOMPAS - Direktorat Jenderal Imigrasi masih mengaji penambahan pintu masuk pelancong asing. Penambahan itu untuk memudahkan pelayanan bagi pelancong asing.

Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F Sompie menyatakan, salah satu pelayanan terdepan yang dibutuhkan untuk menarik pelancong asing adalah pelayanan keimigrasian. Kemudahan pelayanan itu dijadikan salah satu alasan sejumlah pihak untuk menambah pintu masuk pelancong asing.

“Kami tidak bisa seketika menyatakan setuju atau tidak. Harus dikaji banyak hal sebelum memutuskan menambahkan pintu masuk. Karena bukan hanya imigrasi harus dipertimbangkan,” tuturnya, Senin (8/8/2016) malam, di Batam, Kepulauan Riau.

Setiap pintu masuk harus dilengkapi pelayanan imigrasi, bea cukai, dan karantina. Ditjen Imigrasi tidak bisa menyetujui sendiri tanpa melihat kesiapan instansi lain. “Kalau ada tambahan tempat pelayanan keimigrasian, maka bea cukai harus pasang alat, karantina harus siapkan tempat penyimpanan. Tentu harus ada sumber daya manusia juga,” ujarnya.

Di Batam, salah satu tempat untuk tambahan pintu masuk adalah Pulau Manis. Pulau di pesisir barat Batam itu tengah digarap menjadi kawasan wisata alam dengan target utama pelancong asing. Pengelolanya menamai tempat itu sebagai Funtasy Island dan menfokuskan pemasaran di Singapura.

“Tadi saya menggali keterangan dari pengelola karena ada informasi warga asing dari Singapura bisa langsung ke Funtasy Island. Padahal, belum ada tempat pelayanan imigrasi, bea cukai, dan karantina,” tuturnya.

Kepada Ronny, pengelola wahana itu menyatakan tempat wisata itu belum beroperasi. Mereka masih terus mencari pilihan-pilihan terbaik untuk memaksimalkan kunjungan pelancong asing ke sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com