Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Indonesia, Membelah Flores dengan Sepeda...

Kompas.com - 12/08/2016, 22:14 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Jangan sampai kita mejadi tamu di rumah sendiri. Sepertinya itu pesan yang hendak dibawa Harian Kompas melalui acara Jelajah Sepeda Flores Timur yang akan berlangsung mulai 13 hingga 23 Agustus nanti.

Jelajah sepeda dengan total peserta 98 pesepeda itu akan dimulai dari Labuan Bajo menuju Ruteng, Sabtu (13/8/2016) pagi, tepatnya pukul 07.30 Wita. Jelajah sepeda ini akan berakhir di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 23 Agustus nanti.

Flores dengan sejuta pesona yang dimiliki belakangan menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara. Pulau eksotis seluas 13.450 km2 tak hanya menyimpan sejuta pesona alam, melainkan keragaman budaya yang tak akan ditemui di wilayah Indonesia lainnya.

"Flores itu sebuah pulau yang masing-masing kabupatennya memiliki bahasa daerah sendiri yang berbeda satu sama lain. Kalau di Sumatera mungkin bahasa daerah berbeda antar-provinsi, tetapi kalau di Flores antar-kabupaten atau kota," kata Ketua Panitia Jelajah Sepeda Flores Timor, Jannes Eudes Wawa saat diwawancarai di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Jumat (12/8/2016).

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Kampung adat Bena di Flores berselimut kabut.
Tentu ada hal lain yang membuat kita berdecak kagum. Dengan perbedaan kultur yang hampir terdapat di seluruh kabupaten atau kota, konflik sosial justru minim terjadi di Flores.

"Meski penduduk Flores berbeda-beda secara bahasa di setiap daerah, namun ada satu perekat yang membuat kami semua bersatu yakni kebanggaan kami sebagai penduduk Flores yang memiliki kebudayaan hebat sejak dulu," tutur Jannes.

Persatuan dalam keragaman itu jua yang sepertinya hendak disampaikan kepada seluruh peserta. Mereka akan mengayuh sepeda sejauh 1.118 km membelah Pulau Flores hingga Timor menjumpai keragaman budaya yang menggambarkan wajah Indonesia seutuhnya.

Selain itu Janes mengatakan terpilihnya Labun Bajo sebagai titik start dari jelajah sepeda ini tak lain karena potensi wisata yang melimpah. Mulai dari Pulau Komodo, Pulau Padar, dan selainnya. "Jadi memang disengaja juga supaya peserta bisa berwisata dulu sebelum memulai bersepeda nanti," ujar Jannes.

Janes menuturkan sejatinya seluruh peserta yang berjumlah 98 pesepeda sudah pernah menjalani touring sepeda jarak jauh. Namun kebanyakan dari mereka justru lebih sering bersepeda di Eropa, Singapura, dan Australia.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Menjemput tamu dengan berkuda oleh warga Suku Rongga, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.
Ironisnya, Jannes mengatakan justru jalur darat Labuan Bajo - Larantuka dan sebaliknya lebih sering dieksplorasi turis asing ketimbang turis lokal. "Bahkan di Flores, jalur darat Labuan Bajo - Larantuka dan sebaliknya justru ada paket touring sepeda dan itu malah dijual oleh orang Australia, bukan oleh orang Indonesia sendiri," katanya.

"Jadi jangan kaget nanti kalau kita bersepeda banyak anak kecil yang bilang: 'halo mister', karena mereka lebih sering melihat bule bersepeda ketimbang turis lokal," lanjut Jannes.

Karena itu Janes berharap melalui acarai jelajah sepeda kali ini, Flores dan wilayah lain yang dilalui, ke depannya akan lebih sering dieksplorasi oleh orang Indonesia sendiri, selaku pemilik dan tuan rumah.

"Jadi lewat acara Jelajah Sepeda Flores Timor Ini harapannya nanti justru kita nanti yang lebih sering mengunjungi tempat wisata di seluruh Indonesia termasuk di Pulau Flores dan Timor yang akan kita lalui," ucap Jannes.

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Pebalap-pebalap dari tim nasional Indonesia dan Prima Indonesia berlatih mengenal jalur di kawasan Pantai Wai Batalolong, Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (18/5/2016). Sedikitnya seratus pebalap dari 16 negara yang tergabung dalam 20 tim akan mengikuti lomba balap sepeda Tour de Flores 2016 yang menempuh rute Larantuka (Flores Timur) menuju Labuan Bajo (Manggarai Barat) dengan jarak 661,5 kilometer.
Apa yang dipaparkan Janes setali tiga uang dengan Basrie Kamba. Peserta yang sudah sering mengikuti acara jelajah sepeda Harian Kompas itu mengaku baru kali ini akan bersepeda membelah Pulau Flores sekaligus Timor.

Menurut Basrie bersepeda menyusuri Indonesia memang tak ada habisnya. Sebab masing-masing tempat memiliki keunikannya sendiri.

"Sejak awal saya tertarik ikut meskipun sebelumnya sudah pernah ikut di jelajah sepeda lainnya karena mengenal Indonesia kan harus dari berbagai sudut, dan kali ini kita akan memulainya dari Flores," ujar peserta asal Jakarta itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com