Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Presiden Jazz Perancis Manggung di Banyuwangi

Kompas.com - 15/08/2016, 16:05 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Ada satu lagi pertunjukan jazz yang layak disaksikan saat berkunjung ke Banyuwangi, Jawa Timur. Berbeda dengan pertunjukan jazz lainnya, pertunjukan yang digelar Sabtu (13/8/2916), tampil di tengah kampung, tepatnya Kampung Temenggungan dengan tajuk Temenggungan Jazz Ethno.

Tidak tanggung-tanggung, Claude Colpaert asal Perancis hadir dan bemain dengan para seniman asli dari Kampung Temenggungan Banyuwangi, yang bergabung dalam Banyuwangi Jazz Patrol.

Banyuwangi Jazz Patrol adalah nama kelompok musik yang didirikan seniman dari Temenggungan dan spesialis memainkan lagu lagu berbahasa daerah Using Banyuwangi dengan format musik patrol yang dikerasikan dengan aransemen irama musik Jazz.

Sedangkan Claude Colpaert adalah Presiden dari Jazz en Nord Festival, sebuah organisasi penyelenggara festival jazz terbesar di Perancis Utara.

Saat membuka pergelaran Temenggungan Jazz Banyuwangi, laki-laki kelahiran 1956 tersebut memainkan trombone sopran dan saxophone sopran berkolaborasi dengan musik angklung yang dimainkan para seniman Banyuwangi mengiringi gending Jaranan.

Alunan musik terlihat unik dan sangat menarik. Penampilan selanjutnya, mereka memainkan "Jazz Kampung", sebuah lagu instrumental berirama cepat ciptaan seniman Kampung Temenggungan.

KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Claude, presiden Jazz Perancis saat berkolaborasi dengan musisi Temenggungan, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (13/8/2016). Musisi yang tampil di Temenggungan Jazz Ethno sukses menarik ratusan orang untuk datang menonton.
Satu persatu lagu asli Banyuwangi mereka mainkan dengan apik termasuk juga lagu-lagu lawas Banyuwangi mulai tahun 60-an seperti Tebar Jolo, Uki-Uki, Luk Luk Lumbu, Cakrak Ungkal, Bang Cilang Cilung, Impen-impenen, Layangan dan Dayung.

Alunan gending tersebut mampu menghangatkan suasana kampung tua yang berada di tengah kota tersebut dan menghipnotis ratusan penggunjung yang hadir menyaksikan pertunjukan yang digelar di jalan kampung Temenggungan.

Eko Rastika, Ketua Lembaga Adat Kampung Wisata Temenggungn saat dihubungi KompasTravel, Sabtu (13/8/2016) mengaku di pergelaran tersebut yang terpenting adalah ada interaksi antara para musisi yang tampil dengan penonton.

"Kita sengaja memang buat ala-ala kampung jadi tidak ada jarak antara penonton dengan pemain musik. Semua bebas boleh ikut bernyanyi dan menari bersama sama," jelasnya.

Menurut Eko, Banyuwangi Jazz Patrol berusaha untuk mengawinkan lagu-lagu asli Banyuwangi dengan trend musik kekinian tanpa menghilangkan atmosfer pentatonik pada nada-nada angklung, alat musik khas yang mereka mainkan. "Jadinya ya warna musik jazz yang unik dan juga memiliki ciri khas yang kuat," katanya.

Sementara itu Claude mengaku pertama kali mengetahui Kampung Temenggungan dari video yang dishare oleh Arrington de Dionsyo, seorang musisi dari Amerika yang pernah berkolaborasi dengan para Seniman Kampung Temenggungan. Termasuk juga dari media sosial Gilles Saissi, musisi dari Perancis yang dua kali tampil di Kampung Temenggungan dengan Banyuwangi Jazz Patrol.

KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Musisi Banyuwangi saat tampil di Temenggungan Jazz Ethno, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (13/8/2016). Temenggungan Jazz Ethno sukses menarik ratusan orang untuk datang menonton.
"Saya bangga bisa berkolaborasi dengan mereka. Dan berjanji akan datang lagi ke Banyuwangi karena dari sini saya sudah ada jadwal ke Ubud, Bali," ujarnya.

Ia mengatakan musik jazz sebenarnya adalah ruang improvisasi, eksplorasi dan ruang berdialog yang diekspresikan lewat permainan alat musik ataupun komposisi lagu yang dibawakan sehingga bisa dinikmati berbagai macam kalangan termasuk masyarakat yang ada di kampung.

"Saya mengapresiasi jazz patrol yang ada di Temenggungan dan bangga bisa berkolaborasi dengan mereka. Mereka sudah layak untuk tampil di skala internasional," kata Claude.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com