Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciletuh-Pelabuhan Ratu Geopark Festival Kembali Digelar

Kompas.com - 17/08/2016, 19:07 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali menggelar Ciletuh-Pelabuhan Ratu Geopark Festival pada 27-28 Agustus 2016 di Pantai Batu Namprak, Ujung Genteng, Sukabumi.

Kegiatan kedua kalinya ini akan diramaikan peserta dari empat negara yakni Singapura, Malaysia, Thailand, dan New Zealand. “Festival ini diselenggarakan untuk memperjuangkan Ciletuh-Palabuhan Ratu menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark Network. Karena itu kami akan memperkenalkan sumber data alam di sana,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Ida Hernida dalam konferensi persnya, Selasa (16/8/2016).

Ida menjelaskan, festival ini memiliki konsep Culture Meet Nature, di mana terdapat harmoni antara kebudayaan manusia dan alam yang mewadahinya. Festival ini bertujuan untuk mempromosikan keragaman warisan bumi, budaya, dan hayati. Selain itu mempersiapkan masyarakat agar mampu mewujudkan destinasi pariwisata siap kunjung.

Festival ini, sambung Ida, memiliki berbagai rangkaian kegiatan. Yakni pertunjukan budaya hasil restorasi, pameran hasil pelatihan dan program pemberdayaan masyarakat, serta kegiatan perintisan kepariwisataan di kawasan tersebut.

Sekretaris Disparbud Jabar, Agus Hanafi mengungkapkan, pada acara puncak terdapat 8 kegiatan. Pertama, cultural performance seperti menampilkan kesenian Buncis dan Tutunggulan, tari kolosal Galura Pajampangan Sunda Daksina, Jae, Tari Rengkak Panyadap, Seni Cepet Jaringao, dan lainnya.

“Mayoritas masyarakat di sana berprofesi sebagai penyadap gula. Tarian Rengkap Panyadap ini bagus, bisa jadi yang pertama di dunia,” ungkapnya.

Kedua, Geobike, di antaranya menyusuri pemandangan indah di Tamanjaya-Pangumbahan. Ketiga, Geodive, berupa aksi bersih pantai , diskusi konservasi, dan lainnya.

Keempat, Geosurf, di antaranya aksi advance surfer di Pantai Turtule Point, dan aksi prosurfer di Pantai Ombak Tujuh. Kelima, Geokite yakni festival layang hias. Kegiatan yang akan diramaikan empat negara ini akan dilakukan di Pantai Batunamprak, Pangumbahan.

Keenam, Geovaganza yang merupakan wisata geoculture mengangkat berbagai kebudayaan masyarakat lokal kawasan. “Seperti discover suligar, perahu hias, tangkap bebek di laut, festival kolecer, dan ngaliwet massal,” kata Ida.

Ketujuh, expo dan bazaar. Terakhir, ekowisata berupa konservasi kawasan geopark Ciletuh-Pelabuhanratu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com