Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Sini, Sate Maranggi Disajikan "Refill"

Kompas.com - 23/08/2016, 11:22 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai salah satu kuliner khas Purwakarta, Sate Maranggi punya banyak penggemar. Penjual Sate Maranggi bisa ditemukan hampir di setiap sudut Purwakarta, termasuk Kecamatan Plered yang terkenal sebagai sentra pembuatan keramik.

Tak hanya satu, sedikitnya ada 20 penjual Sate Maranggi yang menempati satu lahan pujasera di seberang Kantor Kecamatan Plered. Lokasinya persis di sebelah Stasiun KA Plered. Beberapa waktu lalu KompasTravel mampir ke tempat ini untuk menyantap Sate Maranggi yang terkenal nikmat. 

Waktu menunjukkan pukul 13.00 WIB. Saat makan siang seperti ini, beberapa penjual Sate Maranggi tampak ramai pembeli. KompasTravel mencoba salah satunya, Sate Maranggi Mang Cecep.

Bangku panjang disusun berbentuk U, dengan si penjual berada di tengah. Di hadapannya terdapat panggangan sate. Pada meja yang juga berbentuk U, terdapat deretan nasi putih berbungkus daun pisang serta bumbu-bumbu.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Bangku panjang disusun berbentuk U, dengan si penjual berada di tengah. Di hadapannya terdapat panggangan sate. Pada meja yang juga berbentuk U, terdapat deretan nasi putih berbungkus daun pisang serta bumbu-bumbu.
Di sini, kita harus meracik sendiri bumbu Sate Maranggi yang terdiri dari kecap, garam, bawang merah, serta cabai rawit. Tingkat gurih dan pedas dari bumbu, kita sendiri yang menentukan. 

Di sini, pembeli tak perlu berbasa-basi dengan penjual. Kita tinggal duduk dan menunggu sate selesai dipanggang. Tak sampai lima menit, beberapa tusuk sate terhidang di depan mata. Penjual kemudian memberikan piring dan mempersilakan kita mengambil nasi.

Nasi berbungkus daun pisang pun dibuka. Pertama, saya ambil tiga tusuk sate saja. Kecap, garam, dan cabai rawit pun diaduk sendiri sebagai bumbu sate. Rasanya benar-benar nikmat! 

Baru selesai menyantap dua tusuk sate, penjual kembali menaruh beberapa tusuk sate ke piring di hadapan mata. Kali ini dia menaruhnya agak lebih banyak, sekitar 15 tusuk. Sontak, saya mengambil lima tusuk. 

Daging sapi pada Sate Maranggi di tempat ini sengaja dipotong agak lebih kecil. Satu tusuk sate untuk satu suap nasi. Si penjual tetap memanggang sate dan menyajikannya di piring. Sepertinya dia tidak tega melihat pembeli kehabisan sate.

KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI Pembeli harus meracik sendiri bumbu Sate Maranggi yang terdiri dari kecap, garam, bawang merah, serta cabai rawit. Tingkat gurih dan pedas dari bumbu, kita sendiri yang menentukan.
Akibat Sate Maranggi refill seperti ini, saya pun tak sadar telah menghabiskan puluhan tusuk sate. Ketika selesai makan, piring diberikan kepada penjual untuk dihitung tusuk satenya.

Rupanya Sate Maranggi di tempat ini dijual per tusuk, yakni Rp 1.500. Saya sendiri menghabiskan 15 tusuk. Total, makan Sate Maranggi untuk dua orang dengan masing-masing 15 tusuk harganya Rp 54.000. Sudah termasuk dua bungkus nasi dan es teh manis. Cukup murah untuk Sate Maranggi yang bisa dinikmati sepuasnya bukan?

Asyiknya lagi, para penjual Sate Maranggi di tempat ini buka hingga dini hari. Biasanya mereka punya dua shift yakni pagi dan malam. KompasTravel juga sempat menikmati Sate Maranggi sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Mayoritas penjual Sate Maranggi berjualan hingga pukul 04.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

Jalan Jalan
10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

Travel Update
4 Cara Rawat Tenda Setelah Dipakai 'Camping' agar Tidak Cepat Rusak

4 Cara Rawat Tenda Setelah Dipakai "Camping" agar Tidak Cepat Rusak

Travel Tips
5 Tempat Wisata Pantai di Lamongan, Ada Pantai Tanjung Kodok

5 Tempat Wisata Pantai di Lamongan, Ada Pantai Tanjung Kodok

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com