Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Wonderful Indonesia di Perbatasan Aruk-Sajingan Bakal Digelar September Ini

Kompas.com - 25/08/2016, 16:47 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

SAMBAS, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) akan menggelar kembali Festival Wonderful Indonesia (FWI) di perbatasan Indonesia-Malaysia di Aruk, Kecamatan Sajingan, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Konsep festival yang bertujuan menyedot wisatawan asal negeri Jiran itu rencananya akan digelar pada 17-18 September 2016 mendatang.

Kemenpar menargetkan 12 juta kunjungan wisatawan mancanegara, salah satunya melalui cross-border tourism. Namun, bukan perkara yang gampang dalam menggarap potensi wisata di wilayah perbatasan. Dalam rapat koordinasi bersama antara pihak Kemenpar dengan stakeholder terkait di Kabupaten Sambas, terdapat sejumlah poin yang menjadi topik pembahasan serius guna mensukseskan perhelatan tersebut, belajar dari pengalaman penyelenggaraan sebelumnya di tempat yang sama.

Koordinasi ini turut dihadiri pula Wakil Bupati Sambas dan anggota DPRD, sebagai wujud apresiasi terhadap FWI yang digelar untun kedua kalinya dalam tahun ini. Kepala Bidang Festival Asia Tenggara Kemenpar, Eddy Susilo memgungkapkan, awalnya FWI di Aruk akan diselenggarakan pada tanggal 10-11 September 2016.

Namun setelah mendapat masukan dalam rapat koordinasi, jadwal kemudian berubah menjadi tanggal 17-18 September 2016 dengan berbagai pertimbangan demi suksesnya penyelenggaraan tersebut.

"Sambas merupakan salah satu pintu negara dan menjadi beranda terdepan yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia, serta menjadi salah satu perlintasan pelintas batas selain border Entikong, sehingga Kemenpar mencoba menerapkan konsep cross-border tourism untuk menggaet wisatawan berkunjung ke perbatasan," ujar Eddy, Kamis (25/8/2016).

Sama seperti perhelatan bulan Februari 2016 yang lalu, FWI kali ini juga menyuguhkan hiburan yang digemari masyarakat di perbatasan kedua negara. Konser musik menjadi salah satu konten hiburan, dengan memboyong artis dari Jakarta maupun dari Malaysia.

"Konsepnya membuat sebuah hiburan yang digemari masyarakat, setelah melalui serangkaian survei, sehingga event yang digelar ini diharapkan benar-benar bisa mendatangkan dan menyedot kunjungan wisatawan," kata Eddy.

Event yang digelar tersebut merupakan salah satu strategi dalam menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari negara tetangga (Malaysia) ke Indonesia, terutama di wilayah perbatasan (cross border).

"Cross border banyak manfaatnya, terutama negara yang punya perbatasan darat," ungkap Eddy.

Konsep border tourism yang diusung mengadopsi dari negara-negara Eropa yang sukses menggaet wisatawan dari negara tetangga mereka. Salah satunya Belanda, sukses mendatangkan 18 juta wisatawan, 13 juta di antaranya berasal dari negara tetangganya seperti Jerman, Belgia, dan Perancis.

Konser musik yang disuguhkan sebagai atraksi utama, merupakan hasil survei dan riset, berdasarkan apa yang disukai oleh masyarakat setempat.

"Kenapa musik, ya kita melihat apa yang disukai oleh masyarakat, apa yang disukai pasar. Kalau suka musik dangdut ya kita adakan dangdut. Ibarat berdagang, kita menyediakan apa yang masyarakat butuhkan, bukan menawarkan apa yang kita punya," jelasnya.

Selain konser musik, FWI juga akan dimeriahkan dengan aneka lomba di antaranya lomba tari kreasi Dayak, lomba menyumpit, melukis perisai, serta bazar produk lokal dan kuliner. Wakil Bupati Sambas, Hairiah menyambut baik penyelenggaraan FWI di wilayah perbatasan yang dipimpinnya tersebut.

Potensi pariwisata Sambas

Saat ini, pemerintah Kabupaten bersama DPRD sedang merancang Rencana Jangka Panjang Menengah (RPJM) dengan menggodok potensi pariwisata yang ada di Sambas.

"Dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional, Kabupaten Sambas menjadi salah satu wilayah yang dinobatkan sebagai kawasan strategis pariwisata nasional. Saat ini bersama DPRD Kabupaten Sambas kita sedang menggodok rancangan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan," ungkap Hairiah.

"Kami targetkan Kabupaten Sambas menjadi salah satu destinasi wisata nasional," imbuhnya.

Senada dengan Hairiah, Ketua DPRD Sambas Arifidiar berharap event yang diselenggarakan ini ditanggapi pihak pemerintah daerah secara pro aktif. Sebab menurutnya, saat ini kabupaten Sambas masih dianggap sebagai wilayah tertinggal, terluar, terpencil dan perbatasan.

"Oleh karena itu maka saya melihat sebagai pimpinan DPRD sebagai gayung bersambut, terlebih usai suksesi kepemimpinan dan saat ini RPJM sedang di godok, dari segi politis akan mendorong dengan berbagai langkah," ujar Arifidiar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com