Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kena "Delay" di Bandara Silangit, Coba Kabur Sejenak ke Bukit Panatapan Huta Ginjang

Kompas.com - 26/08/2016, 11:07 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

SIBORONG-BORONG, KOMPAS.com - Setelah puas berwisata di Danau Toba dan ingin pulang melalui Bandara Silangit di Siborong-Borong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, jangan lewatkan obyek wisata Bukit Panatapan Huta Ginjang. Letaknya sekitar 8 kilometer, tak jauh dari Bandara Silangit.

Bukit Huta Hinjang menawarkan pemandangan Danau Toba dari ketinggian. Sebelumnya, Anda akan dibawa melewati jalan yang berkelok-kelok dan sedikit tak rata jelang tiba di Bukit Huta Ginjang.

KompasTravel sempat mengunjungi Bukit Panatapan Huta Ginjang di sela-sela waktu keterlambatan pesawat di Bandara Silangit. Waktu tempuh dari Bandara Silangit terbilang tak lama yakni 10 menit menggunakan mobil.

Setibanya di Bukit Huta Ginjang, lapangan parkir cukup luas terbentang. Angin bertiup kencang di punggung bukit yang terjal di sisi ujung yang menghadap ke Danau Toba.

Seorang warga dari Tapanuli Utara, Danang, menyebutkan Bukit Panatapan Huta Ginjang ini juga merupakan tempat landasan terbang olahraga udara gantole dan paralayang. Di bukit ini, wisatawan bisa melihat Pulau Samosir dan Sibandang.

"Di sini tempat yang pas. Kalau dari Bandara Silangit, mesti mampir ke Huta Ginjang," kata Danang kepada KompasTravel.

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Pelataran Parkir Bukit Huta Ginjang di Desa Dolok Martumbur, Kecamatan Muara, Tapanuli Utara, Selasa (23/8/2016). Obyek wisata ini terletak kurang lebih berjarak 8 kilometer dari Bandara Silangit, Siborong-Borong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Dari Bukit Panatapan Huta Hinjang, Anda bisa duduk santai sambil memandangi Danau Toba dan pohon-pohon pinus yang tumbuh di bukit dan lembah. Berfoto dengan latar belakang Danau Toba yang menghampar juga bisa dilakukan.

Namun, pastikan Anda berhati-hati. Pasalnya, di sisi landasan terbang paralayang tak ada batas pagar pengaman.

Untuk di sisi lapangan parkir, pagar pengaman telah berdiri. Anda bisa menyaksikan kemegahan Danau Toba yang membentang luas dari sisi yang aman yakni dekat pagar.

Saat KompasTravel datang, tak ada pungutan biaya untuk masuk ke Bukit Panatapan Huta Ginjang. Di sekitar bukit, terdapat toilet yang bisa digunakan oleh wisatawan.

Beberapa penjual juga terlihat menjajakan makanan dan minuman. Untuk minuman mineral, dihargai Rp 5.000.

Bukit Huta Ginjang juga bisa menjadi pilihan obyek wisata sejenak untuk "kabur" ketika pesawat mengalami keterlambatan. Anda bisa menyewa taksi bandara dengan harga Rp 200.000 per mobil menuju Bukit Panatapan Huta Ginjang.

Sedikit tips dari KompasTravel, jika Anda tak kuat dengan angin, disarankan untuk membawa jaket. Pasalnya, angin bertiup kencang di Bukit Panatapan Huta Ginjang.

Jadi, tertarik untuk mencoba "kabur" ke Bukit Panatapan Huta Ginjang?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com