Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenalkan Wisata Air, Pemkot Pontianak Gelar Lomba Kano

Kompas.com - 28/08/2016, 14:52 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menggelar lomba Kano yang diselenggarakan di Parit Nenas, Kelurahan Siantan Hulu, selama dua hari, mulai tanggal 27-28 Agustus 2016.

Parit Nenas ini dulunya dipenuhi tumbuhan gulma, namun kondisinya saat ini telah berubah drastis. Parit yang menjadi andalan warga sekitar ini telah bersih dari gulma dan sampah. Pemkot Pontianak pun kemudian menjadikan kawasan ini sebagai kawasan wisata parit atau air dengan menggelar Lomba Kano yang diikuti 100 peserta terdiri dari pelajar dan umum.

Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengatakan, kegiatan lomba kano maupun sampan kayuh diharapkan bisa membuat kondisi sungai ataupun parit yang ada di Pontianak tidak mudah mengalami sendimentasi atau pendangkalan.

"Sebab, semakin sering mengayuh di sungai maka akan menjaga sungai tidak mudah dangkal," ungkap Sutarmidji, Minggu (28/8/2016).

Rencananya, kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkala dan dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata air. Sebelum bersih seperti saat ini, Parit Nenas memang dipenuhi tumbuhan gulma sehingga kawasan tersebut terkesan kumuh.

Bahkan, ada satu atau dua rumah yang berdiri persis di pinggir sungai. "Penghuni rumah itu bersedia pindah dari lokasi di mana rumahnya berdiri. Parit ini harus bebas dari bangunan liar, baik dari sisi kiri maupun kanan.  Selain itu, sepanjang sisi sungai juga akan dilakukan penghijauan,” ungkapnya.

Pemkot juga akan menetapkan Garis Sempadan Sungai (GSS) cukup lebar, yakni antara 30 hingga 40 meter. Tujuannya, supaya pinggiran sungai yang belum diturap bisa ditanami berbagai pohon penghijauan sehingga ruang terbuka hijau di kawasan ini lebih luas dan banyak.

“Pohon apa saja boleh ditanami di sini untuk menjaga keberlangsungan dan kebersihan sungai ini,” pungkasnya.

Penurapan sungai di Parit Nenas ini akan dilakukan secara bertahap dengan melihat ketersediaan anggaran sebagai upaya dalam menjaga kawasan ini tetap terawat.

Ia pun mengapresiasi masyarakat Pontianak Utara karena sudah menyadari pentingnya menjaga parit dan saluran bersih supaya tetap teraliri air.

"Parit atau kanal-kanal di kawasan ini harus tersedia cukup air mengingat sebagian wilayah adalah tanah gambut. Selain untuk persediaan air dalam memadamkan kebakaran lahan yang kerap terjadi di lahan gambut, dengan tersedianya air di kanal akan menjadikan lahan gambut tetap lembab sehingga tidah mudah terbakar ketika musim panas tiba," ungkapnya.

“Saya minta warga jangan buang sampah di sungai, sampah itu ditanam, jangan dibuang di sungai. Selain itu, pasang jaring pada tempat-tempat tertentu supaya ketika ada sampah bisa dibersihkan dengan cepat,” tambah Sutarmidji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com