Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kupat Tahu Pojok, Hidangan Khas Magelang Kegemaran Artis hingga Presiden

Kompas.com - 01/09/2016, 12:03 WIB
Muhammad Irzal Adikurnia

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Jika Anda melancong ke Kota Magelang, akhir-akhir ini semakin menjamur jajanan bernama Kupat Tahu. Jajanan tradisional tersebut banyak tersedia di pusat-pusat kota seperti sekitar alun-alun dan jalan protokol.

Salah satu yang KompasTravel sambangi bersama rombongan famtrip Dinas Pariwisata Jawa Tengah ialah Tahu Pojok Magelang. Kios yang satu ini sangat ramai pada Minggu (29/8/2016) malam. Terlebih hujan deras yang mengguyur kota Magelang sebelum karnaval budaya Jawa Tengah membuat suasana semakin ramai.

Tahu Pojok Magelang bertempat di kios Jalan Tentara Pelajar Nomor 14, Kota Magelang, Jawa Tengah. Jika Anda melancong dari Semarang, sekitar 30 meter sebelum alun-alun Magelang, deretan ruko sederhana dengan keramahan pelayannya memenuhi rasa penasaran Anda terhadap kuliner khas Jawa ini.

Saat melangkah masuk, perhatian Anda akan tersita ke dinding yang dipenuhi foto berpigura. Foto-foto itu menampilkan sosok artis, jenderal, pejabat, hingga presiden yang pernah makan di kedai tersebut.

Sebut saja alumni Akademi Militer sekaligus mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono bersama istrinya, lalu Puan Maharani, Walikota Semarang Hendrar Prihadi, artis Christine Hakim, hingga Indro Warkop DKI, dan masih banyak sosok terkenal lain.

“Iya, mereka semua pernah makan di sini. Biasanya dulu pas Pak Jenderal masih pada sekolah di Akmil, terus turun temurun ke junior-juniornya hingga sekarang,” ujar Indri, generasi ketiga yang mewarisi resep Kupat Tahu Magelang ini bersama kakaknya kepada KompasTravel.

Ternyata sejak 1942 berdiri, selain resep tradisional yang diwariskan oleh buyutnya, para jenderal dan artis yang dahulu bersekolah di Magelang pun turut "mewariskan" kabar kenikmatan yang mereka rasakan. Tak heran kios ini salah satu yang paling ramai terlebih ketika jam makan siang dan malam.

KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Tahu Pojok Magelang, kedai Tahu Kupatyang sangat tersohor karena langganan menjadi tempat makan jendral-jendral TNI, presiden, hingga artis terkenal.
Sedikit menunggu lama karena antrean yang padat, satu porsi Kupat Tahu Magelang pun hadir di meja. Wangi bumbu kacang bercampur tauge semerbak tercium. Dari tampilan awal, sangat mirip dengan Tahu Gimbal khas Semarang, tetapi bedanya tidak menggunakan gimbal atau bakwan udang.

Potongan kupat dan tahu dipadu sayuran seperti kol, tauge, dan seledri, lalu diguyur kuah kacang hangat yang cair. Di Magelang sendiri Kupat Tahu memiliki dua jenis bumbu kacang, ada yang kacangnya halus, ada pula yang kacangnya digiling kasar. Kedai ini termasuk yang menggilingnya secara halus, sehingga mengalir ketika dilumat.

Suapan pertama, ternyata benar, citarasanya hampir sama dengan Tahu Gimbal Semarang yang tanpa udang. Namun, ada rasa yang khas yaitu sensasi manis yang lebih terasa dan kelembutan tahu yang sulit dilupa.

“Ya, rasanya dominan manis, seperti karakter masakan Magelang dan Jogja, tapi kalau orang Jakarta ke sini biasanya kita kasih lebih asin atau pedas. Tahunya memang tahu putih khusus yang lembut dan tidak asam, kita khusus pesan untuk Kupat Tahu ini,” ujar Indri.

Untuk menghilangkan dahaga, Anda dapat memilih minuman tradisional seperti sekoteng, jahe, dan ronde, selain itu masih banyak pilihan minuman lainnya. Dengan Rp 12.000 Anda bisa mendapatkan satu porsi Kupat Tahu Magelang tesebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com