Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinamika Kota "Pulau Dewata"

Kompas.com - 01/09/2016, 13:04 WIB

SUASANA pantai matahari terbit di Pantai Sanur, Kota Denpasar, Bali, tak seramai wisatawan di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, saat melepas matahari terbenam di ufuk barat. Namun, panorama munculnya matahari di Sanur tersebut tak kalah indah dari panorama tenggelamnya matahari di Kuta.

Begitu pula hiruk pikuk Denpasar sebagai ibu kota Provinsi Bali meramaikan pilihan wisatawan. Ragam kuliner menu lokal, Nusantara, hingga masakan India adalah Denpasar tempatnya.

Sightseeing Denpasar dengan slogan The Heart Of Bali merupakan andalan Kota Denpasar membangun identitasnya. Sightseeing Denpasar dibangun dilandasai semangat untuk mengekspresikan karisma Kota Denpasar sebagai kota wisata budaya yang dinamis sekaligus sebagai denyut nadi Pulau Bali.

Denpasar juga merupakan kota wisata budaya yang dinamis sebagai pusat pemerintahan, perekonomian, pendidikan, informasi, termasuk juga sebagai pusat kajian sejarah, seni, dan budaya. Multikultural ciri dari perkotaan memperkuat toleransi masyarakat dalam pembauran.

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Wisatawan mengabadikan pesona matahari terbit dari balik Gunung Rinjani di Pulau Lombok yang terlihat dari Pantai Karang Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (16/8/2016).
Bicara pariwisata Denpasar, Sanur menjadi denyutnya. Wisata Sanur berkembang, tetapi tetap menjaga budaya, adat, dan lingkungan hidup. Kesadaran masyarakatnya menjadi tulang punggung uniknya wisata Sanur melalui Yayasan Pembangunan Sanur. Yayasan yang dimotori tokoh Sanur ini memotivasi warganya untuk juga mendukung pariwisata di daerahnya.

Selain Sanur, Denpasar masih memiliki segudang panorama, termasuk sebagai kota pusaka. Hutan mangrove, situs cagar budaya, legenda jalan Gajah Mada, Patung Catur Muka di nol kilometer, dan lapangan I Gusti Ngurah Made Agung lokasi perang puputan. Museum Bali dan Museum Monumen Perjuangan Rakyat Bali tak kalah menarik untuk dieksplorasi.

Jika Gianyar punya Pasar Sukawati, Denpasar punya Pasar Kumbasari. Sayangnya, pasar yang diunggulkan sebagai pusat kain khas Bali seperti endek atau songket ini belum tergarap maksimal.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar I Wayan Gunawan mengatakan, potensi wisata Denpasar memang belum maksimal dieksplorasi. Kualitas sumber daya manusianya juga masih terus ditingkatkan melalui uji kompetensi.

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Hutan mangrove di Denpasar, Bali, ini selain menjadi kawasan konservasi juga menjadi tempat wisata ekologi.
Saat ini sumber daya manusia pendukung pariwisata tercatat sekitar 7.000 orang. Namun, hanya 1.000-an orang saja yang memiliki sertifikasi dari lembaga sertifikasi profesi di Denpasar.

Urbanisasi mengalir dari penjuru Bali dan luar Bali. Denpasar juga masih seksi sebagai sasaran investasi, baik pemodal asing maupun domestik. Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Bali mencatat, Denpasar tetap diminati untuk investasi setelah Badung, nilainya sekitar Rp 15 triliun pada 2015.

Menggeliat

Pembangunan pun menggeliat di berbagai sudut kota, mulai akomodasi wisata, mal, kuliner, hingga menjamurnya sekolah-sekolah pariwisata yang mencetak lulusan berkualitas. Tak heran jika Denpasar menyumbang pertumbuhan ekonomi Bali stabil sekitar 6,5 persen.

Berdasarkan letak geografis, Denpasar memang sangat strategis sebagai jantung Bali. Di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Badung, di sebelah timur Kabupaten Gianyar, di sebelah selatan Selat Badung, dan di sebelah barat juga dengan Kabupaten Badung. Baik Badung maupun Gianyar sama-sama unggul dalam pariwisata.

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Kawasan Pantai Sanur, Denpasar, Bali, terlihat dari udara, Sabtu (20/8/2016). Meskipun termasuk kawasan wisata, Pantai Sanur relatif lebih tenang dibandingkan dengan wisata pantai lain di Pulau Bali.
Menurut pengamat pariwisata yang juga Dekan Fakultas Pariwisata Universita Udayana I Made Sendra, Denpasar sebagai perkotaan dan pusat pemerintahan pastinya lebih dinamis.

Apalagi, dua kabupaten yang berbatasan dengan Denpasar merupakan wilayah pariwisata yang paling terkenal di Bali. Teknologi, lanjutnya, diharapkan mampu menunjang wisata dan bisnis penunjangnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com