Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kampanyekan Pariwisata Indonesia di China

Kompas.com - 04/09/2016, 05:19 WIB

SHANGHAI, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta seluruh masyarakat Indonesia yang ada di China untuk kampanye dan mempromosikan pariwisata Indonesia.

Menurut Jokowi, ajak wisatawan China menikmati eksotisme alam dan keindahan budaya nusantara. Penegasan itu disampaikan Jokowi saat berdialog dengan diaspora di Golden Hall Shanghai Mart, Sabtu (3/9/2016).

Suasana dialog itu sangat cair, tidak protokoler, tidak kaku, sehingga beberapa mahasiswa, pekerja profesional dan pengusaha yang hadir merasa sangat nyaman.

Presiden Jokowi menggunakan ajang dialog itu untuk menggali ide-ide segar, menjaring inspirasi dan mencari solusi atas problematika mendasar yang bisa dibawa ke tanah air.

(BACA: Promosi di Transportasi Umum Hongkong Efektif Gaet Wisatawan China)

Menurut Menpar Arief Yahya, outbound atau orang China yang bepergian ke luar negeri tahun 2015 saja ada 120 juta orang. Yang ke Thailand sudah 8 juta wisman, ke Korea, Hongkong dan Jepang jumlahnya sangat signifikan. Sementara wisatawan China yang ke Indonesia baru 1 persen, masih di angka 1,2 juta orang.

KOMPAS TV/ HARRY SUSANTO Suasana menyelam di perairan bawah Dermaga Arborek, Raja Ampat.
Tapi tahun ini, kata Arief Yahya, angka wisman asal China mulai meledak dan menggeser Australia di posisi ketiga, setelah Singapura dan Malaysia. Selama ini, turis China di bawah Australia.

"Sekarang sudah menggeser Australia, termasuk yang ke Pulau Bali, jumlah wisman China lebih besar hingga bulan ke-7 tahun 2016," ungkap Arief Yahya dalam siaran pers Kemenpar kepada KompasTravel, Sabtu (3/9/2016).

Di Shanghai, Presiden Jokowi juga membandingkan dengan Malaysia, yang sudah dikunjungi 24 juta wisman dalam satu tahun. Thailand lebih hebat lagi, didatangi 28 juta wisman.

(BACA: Jurnalis China Ini Terpukau Melihat Keindahan Labuan Bajo)

Sedangkan Indonesia tahun 2015 dikunjungi 10,4 juta wisman atau naik 10,3 persen dari tahun sebelumnya. Tapi itu pun masih kalau jauh dibandingkan dengan dua negara tetangga itu, Malaysia dan Thailand.

"Padahal tempat yang indah-indah di kita itu banyak sekali. Apa yang keliru? Apa yang salah? Tahun 2019 targetnya harus sudah di atas 20 juta (wisman)," tegas Presiden Jokowi.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO Wisatawan mengunjungi air terjun Sendang Gile di kaki Gunung Rinjani, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Rabu (27/1/2016). Sendang Gile menjadi salah satu situs geologi Gunung Rinjani yang mendukung dijadikannya Gunung Rinjani sebagai taman bumi (geopark) dunia.
Presiden yang hadir bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo menjelaskan bahwa dirinya telah menandatangani kerja sama di bidang pariwisata dengan Presiden Xi Jinping tahun lalu setelah peringatan Konferensi Asia Afrika 2015.

Saat itu kedua negara berupaya untuk mendatangkan 10 juta wisatawan asal China ke Indonesia. Upaya ini telah mulai mendatangkan hasil.

"Manado mulai bulan Juli-Agustus lalu terjadi peningkatan turis hingga 1.000 persen karena ada direct flight dari empat provinsi dan 6 kota di sini (China). Sekarang di Manado banyak dibangun restoran, hotel. Banyak sekali. Nanti saya mau lihat perubahan Manado seperti apa," ungkap presiden, sambil menegaskan bahwa pariwisata itu kuat memberi efek ekonomi ke masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com