Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadispar Aceh: Kita Hargai Masyarakat Menutup Pantai

Kompas.com - 18/09/2016, 12:19 WIB
Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi menghargai masyarakat yang menutup pantai wisata di Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara sepekan lalu. Reza mengatakan kesiapan masyarakat faktor utama memajukan industri wisata di setiap daerah.

"Kalau sekarang ditutup lokasi wisata di Aceh Utara ya tidak apa. Kami hormati itu. Kita akan menyiapkan kesiapan masyarakat, misalnya dengan membentuk komunitas sadar wisata dan lain sebagainya," kata Reza kepada KompasTravel, Sabtu (17/9/2016).

Menurut Reza, lokasi wisata yang masyarakatnya telah sangat siap menerima wisatawan yaitu Aceh Tengah, Sabang, Bener Meriah, Banda Aceh, Aceh Besar dan Aceh Tenggara. "Jadi wisatawan masih banyak pilihan untuk berkunjung ke Aceh," ujar Reza.

Ia menegaskan, Pemerintah Aceh terus menyiapkan infrastruktur wisata dan kesiapan masyarakat. Sehingga, kunjungan wisatawan ke Aceh terus meningkat.

"Aceh ini punya lokasi wisata yang lengkap mulai dari alam, pantai, gunung hingga seni. Kami siap menerima kunjungan wisata," katanya.

KOMPAS.com/MASRIADI Suasana pintu masuk ke Pantai Bantayan, di Desa Bantayan, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Minggu (17/4/2016).
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah kepala desa di Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara sepakat menutup obyek wisata Pantai Bantayan dan Pantai Ulee Matang, untuk selama-lamanya di kecamatan itu. Pasalnya, lokasi itu diduga menjadi tempat pelanggaran syariat Islam.

Penutupan itu dilakukan sejak sepekan terakhir. Tahun lalu, saat dibuka, obyek wisata itu dijadikan wisata pantai dengan konsep syariat Islam. Pasangan non muhrim dilarang mandi secara bersamaan. Laki-laki dan wanita dipisahkan, hanya suami-istri yang bisa mandi berbaur di laut itu.

"Kami setuju ditutup. Karena, kita lihat memang setiap hari libur bercampur non muhrim di obyek wisata itu," kata Kepala Desa Ule Rubek Timu, Asnawi, Jumat (16/9/2016).

Kepala Desa Ulee Rubek Barat, Kecamatan Seunuddon, Badlisyah Yahya, menyebutkan hal yang sama. Dia menyebutkan, saat rapat penutupan obyek wisata itu dihadiri oleh Muspika Kecamatan Seunuddon, dan sejumlah ulama pekan lalu.

“Saya dan kepala desa lainnya sudah menandatangani sepakat menutup obyek wisata itu. Karena baru-baru ini warga menangkap pasangan mesum di obyek wisata pantai,” sebut Badli.

KOMPAS.com/MASRIADI Pengunjung memadati Pantai di Desa Bantayan, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Minggu (17/4/2016).
Kepala Desa Lhok Pu Uek, Kecamatan Seunuddon, Cut Ali menyebutkan hal yang sama. “Penutupan itu kita harap efektif, dan diketahui oleh semua orang,” ujarnya.

Kapolsek Seunuddon, Aceh Utara, AKP M Ridwan menyebutkan penutupan pantai telah disepakati warga.

“Kami hanya patroli saja di obyek wisata. Karena sekarang pengunjung dilarang warga ke sana, jadi kita kontrol, jangan sampai terjadi hal-hal yang tak diinginkan antara pengunjung dan warga yang melarang ke sana,” kata Ridwan.

*****

KompasTravel kembali menghadirkan kuis "Take Me Anywhere 2". Pemenang akan mendapatkan kesempatan liburan gratis yang seru ke Yogyakarta selama tiga hari dua malam.

Hadiah sudah termasuk tiket pesawat, transportasi lokal, hotel, konsumsi, dan beragam aktivitas seru selama di Yogyakarta. Juga raih kesempatan memenangkan hadiah smartphone. Klik link berikut: Mau Liburan Gratis di Yogyakarta? Ikuti Kuis "Take Me Anywhere 2"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com