Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHTF di Lombok Ramaikan Bursa Pariwisata Tanah Air

Kompas.com - 22/09/2016, 10:05 WIB

MATARAM, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata meminta ajang International Halal Travel Fair (IHTF) yang pertama kali berlangsung di Lombok, Nusa Tenggara Barat, 21-22 September 2016 dapat diselenggarakan berkelanjutan sehingga semakin meramaikan bursa pariwisata di tanah air.

"Tentu kita mengapresiasi ajang ini karena konsep wisata halal ini adalah pertama dilakukan. Kegiatan ini juga sejalan dengan program wisata halal yang sedang kita gaungkan," kata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar, Dadang Rizki Ratman di Mataram, Rabu (21/9/2016).

Menurut Dadang, banyaknya ajang pertemuan para pelaku industri pariwisata seperti ini, tentu dapat memperluas pasar pariwisata di tanah air terutama dalam menarik kunjungan wisatawan.

Khusus wisata halal, kata Dadang, Kementeriaan Pariwisata telah menetapkan tiga provinsi di Indonesia sebagai destinasi halal, yakni Sumatera Barat, Aceh, dan NTB.

"Jadi semua wilayah akan dikembangkan, hanya saja untuk saat ini ada tiga dulu," terangnya.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Panorama Pantai Kuta, kawasan Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (16/6/2016). Kawasan pesisir Mandalika berpotensi menjadi salah satu kawasan ekonomi khusus pariwisata yang dikembangkan untuk tujuan wisata unggulan Indonesia. Meski demikian, tantangan pembangunan sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat lokal serta penataan kelestarian lingkungan dari dampak pembangunan perlu diperhatikan.
Untuk bisa mendorong ketiga destinasi wisata halal tersebut, Kementerian Pariwisata meminta dukungan semua pihak termasuk Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita), mengingat pariwisata tergantung kepada para pelaku usaha, baik perjalanan, toko oleh-oleh serta akomodasi.

"Asita diharapkan tetap kompak agar target kunjungan sebanyak 20 juta wisatawan dapat tercapai," katanya.

Ketua DPP Asita Asnawi Bahar, menegaskan pihaknya mendukung program pariwisata halal nasional. Terutama dalam mendorong angka kunjungan wisatawan ke destinasi wisata di Indonesia.

"Anggota Asita itu tidak hanya menawarkan satu destinasi tetapi seluruh potensi di Indonesia," katanya.

Asnawi menjelaskan, salah satu bentuk dukungan Asita, yakni IHTF yang berlangsung di Lombok, NTB.

Bahkan, dalam memperkuat pasar pariwisata halal di tanah air, lanjut Asnawi, pihaknya sudah membuat komitmen dengan sejumlah negara di dunia, bahkan sejumlah negara di Afrika, termasuk saat ini dengan China.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO Petani di Desa Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin, menyambut baik ajang yang baru pertama kali diselenggarakan tersebut.

Wagub NTB berharap, dukungan Asita mampu merealisasikan target kunjungan wisatawan ke NTB sebesar 3 juta hingga 2016.

"Kami sedang menata destinasi dan infrastruktur untuk menunjang pariwisata. Ada berapa kearifan lokal yang perlu ditingkatkan seperti budaya dan tradisi. Meski masih kalah dengan sektor pertanian, kami yakin, sektor pariwisata membuka peluang besar dalam menyerap tenaga kerja dan mengurangi angka kemiskinan," kata Amin.

*****

KompasTravel kembali menghadirkan kuis "Take Me Anywhere 2". Pemenang akan mendapatkan kesempatan liburan gratis yang seru ke Yogyakarta selama tiga hari dua malam.

Hadiah sudah termasuk tiket pesawat, transportasi lokal, hotel, konsumsi, dan beragam aktivitas seru selama di Yogyakarta. Juga raih kesempatan memenangkan hadiah smartphone. Klik link berikut: Catat, 6 Tips "Selfie" Saat Liburan ala "Take Me Anywhere 2"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com