Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Bromo Berstatus Siaga, Ini Titik Aman untuk Wisatawan

Kompas.com - 26/09/2016, 13:34 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski status Gunung Bromo dinaikkan menjadi siaga, wisatawan tetap bisa menikmati keindahan Gunung Bromo. Wisatawan dapat melihat Gunung Bromo dari beberapa titik.

"Wisatawan dari Pasuruan dapat melihat keindahan Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru dari Tosari dan Penanjakan. Dari Probolinggo pemandangan dapat dilihat dari Ngadasari. Jika dari Lumajang dapat dilihat dari Argosari B29. Justru saat terjadi erupsi maka wisata erupsi dapat dinikmati dari tempat aman," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan yang diterima KompasTravel, Senin (26/9/2016).

Ia berharap dengan kenaikan status Gunung Bromo menjadi level siaga tak menyurutkan wisatawan berkunjung. Menurut Sutopo, erupsi Gunung Bromo dapat dimanfaatkan menjadi daya tarik wisata, khususnya untuk melihat keindahan asap letusan yang keluar dari dalam kawah Bromo.

"Ini adalah peluang daya tarik sendiri dari Gunung Bromo. Tidak perlu ditakuti, asal wisatawan berada pada tempat yang aman yaitu di luar radius 2,5 kilometer," lanjut Sutopo.

Ia menambahkan, material vulkanik yang keluar dari kawah Bromo seringkali membentuk berbagai karakter, seperti harimau, wayang, elang, payung, hingga munculnya pelangi sesaat setelah dentuman dan kepulan asap keluar dari kawah. Namun, ia tetap menekankan masyarakat, pengunjung atau wisatawan tetap tenang dan agar tidak memasuki kawasan dalam radius 2,5 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo.

KOMPAS/DAHLIA IRAWATI Erupsi Bromo - Pemandangan Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (12/7/2016) saat menghembuskan asap dan abu vulkanik dari proses erupsi. Status Gunung Bromo hingga kini waspada, dengan aktivitas vulkanik terus fluktuatif.
"Masyarakat di sekitar Gunung Bromo diharap tenang, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Bromo, dan tetap menjaga kewaspadaan terhadap kejadian erupsi yang menerus dan lebih besar," tuturnya.

Sebelumnya, aktivitas Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Provinsi  Jawa Timur terus meningkatkan aktivitasnya. Berdasarkan data pengamatan dan analisa data kegempaan, visual, dan potensi bahaya erupsi maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan bahwa tingkat aktivitas Gunung Bromo dinaikan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (SIAGA ) terhitung Senin (26/9/2016) pukul 06:00 WIB. 

Selama periode 1 – 25 September 2016 gempa yang terekam adalah Gempa Tremor menerus yang amplituda maksimum berfluktuatif berkisar 0,5 – 23 mm (dominan 1 – 3 mm), Gempa Hembusan, Gempa Vulkanik Dangkal (VB), dan Gempa Vulkanik Dalam (VA). Sejak 24 September 2016 terjadi peningkatan signifikan jumlah Gempa Vulkanik Dangkal (VB) yang mencapai jumlah 63 kejadian dan kejadian tremor menerus hari ini sejak pukul 13:00 WIB.
 
Selama periode September 2016 terdengar suara gemuruh dari kawah Gunung Bromo, diikuti oleh keluarnya asap tebal dari lubang kawah dengan tinggi 50-900 m, dan teramati sinar api samar-samar hingga jelas dari kawah.
 
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI Wisatawan menikmati keelokan Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, dengan latar belakang pemandangan hembusan asap dan abu vulkanik erupsi Gunung Bromo, Selasa (12/7/2016) . Status Gunung Bromo hingga kini waspada, dengan aktivitas vulkanik terus fluktuatif.
Seismik pada Minggu (25/9/2016) menunjukkan tremor vulkanik menerus dengan amplituda dominan 4 mm. Aktivitas kegempaan, yang didominasi oleh Gempa Vulkanik Dangkal (VB), getaran tremor, dan deformasi yang menunjukkan kecenderungan inflasi.
 
Potensi erupsi magmatik menerus masih dapat terjadi, yang dapat disertai sebaran material vulkanik hasil erupsi berupa  hujan abu lebat dan lontaran batu (pijar) mulai sekitar kawah hingga radius 2,5 km dari pusat erupsi.
 
BNPB terus melakukan koordinasi dengan PVMBG, BPBD Provinsi Jawa Timur, dan BPBD Probolinggo, Malang dan Pasuruan tentang aktivitas G. Bromo. Belum perlu ada pengungsian. Di dalam radius 2,5 km adalah lautan pasir dan tidak ada permukiman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com